Episode 1

275 79 171
                                    

"Nak, besok hari pertama kamu sekolah loh. Semuanya sudah di siapkan?"

Wanita cantik yang masih berumur sekitar 42 tahun itu memasuki kamar putri tersayangnya.

"Sudah bun."

"ya sudah kalau gitu tidur gih. Biar besok kamu gak kesiangan."

"Iya bunda, Nadhira tidur duluan ya bun, selamat malam."

"Selamat malam juga sayang. Bunda matiin ya lampunya."

Jari wanita itu dengan lihai mematikan saklar lampu yang berada di kamar putrinya.

____________

Tok.. tok... tok...

Terdengar ketukan pintu dari luar kamar Nadhira disusul dengan suara khas dari Kayla.

"Sayang. Udah bangun belum, nak?"

"Udah bun, ini Nadhira baru selesai sholat shubuh."

"Oh ya sudah. Langsung mandi ya Nadh."

"Siap bunda."

Setelah 30 menit Nadhira selesai untuk mandi dan menggunakan skincare. Lalu ia turun kebawah untuk sarapan bersama keluarganya.

"Pagi semuanya."

"Pagi juga sayang. Sini duduk dulu biar bunda siapin rotinya."

"gak usah bun, biar Nadhira buat sendiri aja."

Nadhira merebut roti tersebut dari tangan Kayla.

"Nadhira itu udah gede bunda. Masa iya sarapan masih bunda juga yang buatin. Mending bunda duduk abisin aja roti punya bunda atau bunda mau tambah roti lagi? Biar Nadhira yang buatin."

"Enggak sayang bunda udah cukup kok."

"Okke deh bun. Oh iya bang nanti nebeng lagi dong."

Nadhira berkata sembari mendaratkan pantatnya di kursi ruang makan.

"Ya Allah dek, kampus gw sama sekolah lu tuh gak searah yang ada gua telat nanti."

"Halah alasan. Bilang aja mau ngapel dulu di rumah kak Viona."

Dhika merasa bahwa jika pertengkaran ini di lanjutkan akan sangat tidak aman baginya. Maka dari itu ia memilih untuk diam dan mengantar adiknya sekolah.

____________

"Oyy Nadh, lu tau gak sih, si Nathan yang sengakatan sama kita itu."

"Hah?? Siapa dah? Gak pernah denger gua namanya."

"Ish lu mah kurang gaul si lagian baca buku mulu."

"Selagi gak merugikan kenapa gak dibaca coba. Lagian emang kenapa si itu, siapa dah? lupa gua namanya tadi."

"Nathan, Nadh, Nathan namanya."

"Nah iya itu. Kenapa emang dia? Sampe lu heboh begini."

"Itu dia katanya baru pacaran sama adek kelas satu minggu, udah langsung di putusin masa. Kelewatan jahat gak si dia."

"Ya elah gua kira apaan Ris sampe lu heboh gitu, ternyata cuma gara-gara dia pacaran sama dekel. Ya kalau kata gua si wajar, kali aja dia masih milih-milih pasangan yang pas."

Risa temannya ini emang suka ngegosip, cuma jarang dianggap serius oleh Nadhira. Karena prinsipnya kalau itu gak menyangkut tentang gua ngapain gua harus ikut-ikutan ngurusin hidup orang.

"Pilih-pilih si boleh Nadh, tapi gak gitu juga. Apa gak sakit coba tuh anak kecil di tinggalin gitu aja."

"Ya udah si itu kan udah jadi urusan dia, mau di tinggalin kek mau di apain kek. Selagi gak nyenggol kita mah ya cuek aja."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 22, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

MenyesalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang