Ini bukan tentang diriku, melainkan tentangnya. Kalana—gadis yang beberapa tahun terakhir mengisi hari-hariku. Menjadi pemeran penting dalam cerita hidupku. Ah, rasanya aku ingin menulis sebanyak mungkin tentang dirinya. Mengukir kenangan di setiap waktu agar dia mengerti, bahwa dirinya layak memiliki kisah manis yang selalu ingin kubiarkan ia ada di dalamnya.
Kalana,
Seandainya kita lebih cepat ditakdirkan untuk bertemu, aku teramat sangat ingin membahagiakanmu. Memberikanmu waktuku untuk mendengarmu bercerita. Mendengar suara indahmu yang terpendam dalam jauh di sana—di dasar hatimu.Kalana,
Jika aku memiliki kesempatan untuk mengulang takdir, aku ingin kembali bersamamu. Dan akan selalu memilihmu. Bertemu denganmu adalah sebuah anugerah yang awalnya tak kusadari. Namun kini begitu ku syukuri.Kalana,
Hiduplah dengan baik dan bahagia. Aku hanya ingin itu saja. Perihal lainnya, cukup pejamkan kedua matamu. Kemudian aku akan menutup kedua telingamu.————▪︎▪︎▪︎————
Kalana Maira
Arkatama Juandra
————▪︎▪︎▪︎————
copyright @nicefriday_
May 11, 2022
KAMU SEDANG MEMBACA
Kalana
General FictionTentang sebuah tanya yang hadir di benak seorang Juandra. Akan sosok Kalana, seorang gadis sederhana yang berhasil menarik seluruh perhatiannya.