capter 2

15 4 1
                                    

"Ahhhhkk"
suara desahan dua orang yang sedang pelepasan.

Setelah pulang sekolah Fania Langsung di sambut dengan suara menjijikan itu,suara Papah nya dengan seorang jalang yang sedang bermain di Sofa.

Fania Pun lantas naik ke atas. untuk menuju ke kamar diri nya.Setelah sampai Fania Di kamarnya.Fania pun merebah kan Tubuh Nya di Kasur King size nya.Dulu yang menyambut nya adalah senyum Mama nya yang sangat cantik,tapi sekarang yang menyambut diri nya adalah Papah nya bersama jalang nya yang sedang bermain.Dia sudah biasa dengan itu.
"Mah Nia cape,pengen ikut Mama,Nia sendiri Di rumah,Nia pengen kaya dulu lagi,Nia kangen Senyum Mama,Nia kangen Di manja sama mama,Tapi Mama Udah pergi Ningglin Nia."ucap Fania sambil terisak.Jujur Dia sangat rapuh,Setelah Mama nya meninggal Dia sendiri,Dia Hancur,Dia tidak punya Tempat pulang.Walaupun Rumah nya besar,tapi sepii,Abang nya Tidak pulang ke rumah,,Papah nya Hanya Bermain dengan Jalang nya.Jujur Fania sendiri.Tadinya Fania Ingin Ikut bersama Kakak nya,Tapi Kata nya.
"Adek di rumah aja yah,Abang takut Adek kenapa-Napa."Selalu saja begitu.

Fania pun berjalan ke kamar mandi untuk membersihkan Badan nya.setelah dari kamar mandi.Dia berjalan ke arah balkon.Duduk Di lantai sambil melihat Awan yang begitu cerah.
Fania yang di kenall ceria di sekolah nya,ternyata memikul beban yang berat.

ternyata benar yah,yang selalu ceria,itu yang memikul beban yang berat :).

Fania Mempunyai segala nya tapi tidak dengan keluarga,HAHAHAHA.Dia lebih Baik tidak Punya apa apa tapi punya keluarga,Dari pada mempunyai segala nya tapi tidak Punya keluarga.Miris.

Kring.
Suara Handpone Fania. pertanda Ada yang mengirim nya pesan.

+62××××××××××××.
Semua sudah beres Queen.

Fania Hanya membaca pesan itu dan tersenyum.Tidak ada niatan untuk membalasnya.

19:35.

Tok tok tok

"Non,Ini Bibi."Ucap bi inah,pembantu di rumah Fania.
"Masuk Bi,Pintu nya enggk Nia Kunci Kok."Ucap Fania.
"Non Makan Malam Dulu Yuk,Tuan udah nunggu di bawah."ucap bi Inah.
"Iya bi,ntar Nia Ke bawah."ucap Fania.
"Ya sudh."Ucap Bi Inah Dan melenggang pergi.

Ruang Makan.

Di ruang makan itu hanya ada Fania&Septian.
Hanya hening tidak ada yang bicara.

"Ekhemm." Dehem Septian Untuk mencairkan suasana.
Fania Hanya berbalik menatap nya.Dan Lanjut memakan makanan nya,Karna dia sudah tidak mau duduk berlama lama di sana.
"Nia."panggil septian.
Fania Hanya berbalik dan menaikan alis nya(Apa?)
"Gimana sekolah nya?."tanya septian.
"Baik."Balas Fania,Setelah mengucap kan itu,Fania ingin pergi dari situ,tapi tangan nya di cekal oleh Septian.
"Tunggu Nia Papah mau bicara."ucap Septian
"Lepas."ucap Fania.
"Kamu Duduk Dulu."ucap Septian
Fania pun duduk kembali.
"Silah kan bicara."Ucap Fania.
"Papah mau menikah lagi."Ucap Septian.
Bagai petir yang menyambar Hati Fania,Ketika Dia mendengar ucapan Papah nya itu.
"Dengan?."tanya Fania mencoba untuk tidak menangis,Jujur Fania ingin menangis sekencang-kencang nya.
"Tante Della."Ucap Septian.

Jedarrrr

Ketahanan Hati Fania ambruk seketika,Dia Sudah tidak bisa membendung Air Mata nya,Dia berlari,untuk ke kamar nya.Dan meninggal kan Septian yang hanya bisa Membuang Nafas Berat.

"Maafin Papah Nia." Ucap Septian dalam hati.

Sedangkan di kamar Fania menangis sejadi jadi nya.Sungguh Sakit.

"Papah,knapa Papah mau menikah lagi,Fania enggk mau mamah tergantikan"Ucap Fania Terisak.

Dia berjalan Ke laci,dan mengambil Sebuah Pisau kecil Dan Melukai tangan nya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 11, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

The HiddenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang