01

1 0 0
                                    

"Dira sini nggak kamu" Teriak seorang guru BK menggelegar sepanjang koridor sekolah

Sedangkan sang pelaku tetap berlari menghindar dari amukan guru BK tersebut, dia adalah Anya Paqiza Qadirah salah satu siswi yang kelakuannya kadang baik kadang juga brandal.

Setelah cukup jauh berlari menghindar dari kejaran guru BK, Dira sekarang sedang berada di kantin sekolah yang bukannya masuk ke kelas akan tetapi pergi ke kantin dan memesan makanan.

"Bu pesen bakso 1 ya" Ucap Anya setelah sampai di salah satu stan makanan.

"Iya atuh neng " Jawab seorang penjual bakso.

Setelah pesan Dira jadi dia langsung pergi dan mencari meja untuk dia duduk dan memakan baksonya.

Tak lama kemudian bel istirahat berbunyi membuat seluruh siswa dan siswi langsung berlari ke kantin.

"Ey Dir " Ucap salah satu teman Dira yang bernama Afina.

"Iya kenapa " Ucap Dira sambil memakan bakso yang tadi dia pesan.

"Kenapa lo tadi nggak masuk ke kelas malah enak enakan makan di sini" Ucap Afina dengan kesal dengan sahabatnya yang satu ini.

"Lagi males gua sama pelajaran matematika mending gua ke kantin dari pada dengerin pelajaran yang bikin otak gua panas" Ucap Dira, bagaimana tidak itu termasuk salah satu pelajaran yang sangat tidak di sukai oleh Dira selain fisika, mungkin juga sebagian siswa dan siswa juga tidak menyukai pelajaran itu seperti Dira.

.
"Ya emang bener sih, gua aja tadi dengerin tuh pelajaran udah geleng-geleng kepala" Ucap Afina membenarkan yang di ucapkan Dira tadi.

"Ya udah gua mau pesen makanan dulu ya"Ucap Afina sembari berjalan menuju ke salah satu stan makanan dan memesan.

Cukup lama menunggu akhirnya pesanan Afina jadi dan dia berjalan menuju ke meja Dira yang dari tadi belum menghabiskan baksonya.

Selesai makan kini Dira dan Afina membayar pesanan mereka dan kembali ke dalam kelas karena sebentar lagi bel masuk berbunyi.











" Assalamu'alaikum bunda anak mu yang cantik ini udah pulang" Teriak Dira saat memasuki rumahnya dan dia tidak menyadari bahwa di sedang diperhatikan oleh banyak mata.

"Waalaikumsalam Dira bisa nggak kamu itu nggak teriak² saat masuk rumah" Ucap bunda Dira.

"Hehe maaf bunda kebiasaan, eh ada tamu " Ucap Dira setelah menyadari bawa ada tamu di rumahnya.

"Baru tahu kamu, ya udah salim sana sama teman bunda" Ucap bunda Dira.

Dira yang mendengar ucapan bunda nya langsung mendekat dan menyalimi tamu bunda nya tersebut.

"Hehe assalamu'alaikum tante om, maaf tadi Dira terika saat masuk rumah, udah kebiasaan soalnya" Ucap Dira meminta maaf.

" Waalaikumsalam tidak apa apa neng Dira, kamu kan nggak tahu kalo ada tamu di rumah kamu" Ucap seorang perempuan paruh baya yang bernama Adiba.

"Ya udah kalo begitu Dira ke kamar dulu ya mau ganti baju" Pamit Dira kepada tamu bunda nya setelah salam tadi.

" Silakan neng Dira"ucap Adiba kepada Dira.

Setelah mendapat kan izin Dira langsung berjalan ke kamarnya yang terletak di lantai dua.

Sampai di kamar Dira menganti bajunya dan langsung menjatuhkan tubuhnya di atas kasur sambil membuka handphone nya.

"Maaf yang kelakuan anak saya memang begitu kadang subhanallah kadang juga astagfirullah" Ucap bunda Dira merasa kurang enak dengan temannya ini karena kelakuan Dira tadi saat masuk rumah.

"Tidak apa apa Zahra namanya juga anak remaja, anak saya juga kadang begitu sifatnya" Ucap Adiba kepada ibunya Dira.

Sekian cukup lama berbincang Abida pamit izin pulang karena sudah sore

"Ya udah ya ra udah sore anak²dirumah pasti juga sudah nunggu, lagian aku juga belum sholat ashar dan masak untuk anak²" Pamit Adiba

"Ohh yaudah nggak papa, aku juga belum sholat ashar kok, dan lagi Dira juga dari tadi nggak keluar dari kamar pasti anak itu sedang tidur" Ucap Zahra

"Jadi bagaimana tentang perjodohannya? " Tanya Adiba.

"Soal itu nanti aku tanya suami ku dulu ya boleh apa tidak, tapi mungkin boleh lah secara Zahwan kan anak pesantren" Ucap Zahra.

Siapa sih yang tidak mau anaknya dapat jodoh anak pesantren, udah pinter soleh lagi paket lengkap pokoknya.

"Ya sudah saya pamit ya Assalamu'alaikum" Ucap Abida.

"Waalaikumsalam, saya anter sampai dengan ya" Ucap Zahra seraya berjalan di samping sahabatnya.

"Nanti kalau suami saya setuju besok kita bahasa bersama sama sekalian kita kenalin akan kita" Kata Zahra sambil mengantar Adiba ke depan.

"Iya saya tunggu kabar baiknya ya" Kata Abida membalas sahabatnya.

"Iya" Kata Zahra

Bersambung

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 16, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

perjodohanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang