Aku benci membahasa kopi
Yang selalu berhasil mengambil hati
Aku juga benci senja
Yang terus saja mempesonaExspreso dan kafein beradu
Berupaya menciptakan candu
Biru dan jingga menyatu
Terlukis syahduKu akui
Aku menginginkannya lagi
Meneguknya lebih dalam
Menatapnya yang semakin menawanAh semesta
Mengapa harus beranjak gulita
Aku belum sempat mengucapkan
Semoga esok kita bersuaAku takut hitam tak kunjung berubah
Hingga malam terjatuh
Aku masih tetep gelisah
Membayangkan malam yang tak terarahAkan tetapi
Gelap yang disajikan semesta
Rupanya lebih indah dari yang ku duga
Ada gemerlap gemintang
Dan lagi lagi aku terpana

YOU ARE READING
imajinasi sesaat
Randomini adalah sebuah kumpulan puisi yang ditulis secara tiba- tiba. rangkai kata ini datang untuk mengurangi rasa bosan atau sekedar iseng aja pengin buat. jadi semua yang tertulis hanya imajinasi sesaat yang akan hilang dengan mudah. oleh karena itu a...