Satu jam sebelum pernikahan
Mereka berdua menatap undangan pernikahan dengan desain elegant berwarna putih biru. Tertulis nama Alisa Riani & Januar Pratama dengan tanggal dan waktu pernikahan yang akan dilaksanakan satu jam lagi.
Handra benci melihat adiknya menangis dan ia tidak bisa melakukan apa pun. Sebelum orang tuanya pergi meninggalkan mereka berdua, Handra pernah berjanji dengan Ayah dan Ibunya untuk selalu menjaga adiknya, ia berjanji tidak akan membuat adiknya menangis.
"Kenapa Januar gak bisa batalin perjodohan itu? Kenapa?" kata Salsa dengan isak tangisnya. Matanya sudah bengkak karena menangis sejak semalam. Bahkan air matanya sendiri mulai menipis, karena tidak mau keluar lagi dengan deras.
"Kenapa—, lo mau ke mana?" tanya Salsa menghentikan isak tangisnya melihat kakak laki-lakinya berdiri dari tempatnya dan mengambil jaket yang biasa digunakan untuk keluar rumah.
"Lo yakin Januar cinta sama lo?" tanya Handra kepada adiknya.
Salsa mengangguk. Karena memang Januar mengatakan jika ia melakukan pernikahan ini terpaksa karena tidak bisa menolak. Keluarga Januar telah berjanji akan menikahkan Januar dan Alisa sejak mereka masih kecil. "Januar gak bisa nolak perjodohan itu."
"Lo mau ikut atau enggak?"
"Lo mau ngapain? Mau ke mana?" tanya Salsa ikut berdiri. "Gak mungkin kan lo mau ngebatalin pernikahan mereka?"
Handra tidak menjawab dan terus berjalan ke luar rumah usai mengambil kunci mobilnya.
"Lo serius?"
****
"Kalau sampe ayah gue kenapa-kenapa, gue gak akan maafin lo dan—" Alisa menghentikan kata-katanya. Ia mengusap air matanya yang terus keluar.
"Dan apa?" tanya Andra penasaran.
"Gue bakal ngelakuin hal yang sama kaya yang lo lakuin di pernikahan adik lo!"
Handra tersenyum miring, ia akan memastikan hal itu tidak akan terjadi.
Alisa memukul dada Handra berkali-kali, ia ingin sekali mencabik-cabik wajah pria di depannya ini.
Lalu seorang dokter keluar dari ruangan ayah Alisa ditangani. Alisa langsung berlari menuju dokter itu dengan gaun pernikahan yang merepotkan di tubuhnya.
"Ayah saya gimana dok keadaannya?"
"Pasien mengalami shock berat, dan harus dirawat intensif beberapa hari di rumah sakit. Saat ini keadaannya sudah membaik tapi tetap harus diawasi dan untuk keluarga dimohon untuk tidak membuatnya shock lagi untuk lebih detailnya bisa temui saya di ruangan saya."
Alisa mengangguk, ia terjatuh ke lantai karena merasa lega ayahnya baik-baik saja. Alisa menutup matanya erat-erat karena teringat kejadian masa kecil di mana ia harus kehilangan ibu dan kakaknya, ia merasa tidak akan bisa melanjutkan hidupnya lagi jika ayahnya juga pergi. Ia berjanji tidak akan membuat ayahnya sakit lagi.
Ayah Alisa akhirnya dipindahkan ke ruang rawat inap, saat ini masih tertidur. Alisa masih duduk di depan ruang ayahnya karena ia takut kehadirannya akan membuat ayahnya kembali teringat pernikahannya yang gagal dan membuatnya kembali shock.
Handra juga masih ikut menunggu dengannya sedari tadi, padahal Alisa sudah mengusirnya.
"Alisa, gimana ayah lo?" Alisa melihat ke arah suara yang baru datang menghampiri, itu Januar di belakangnya ada adik Andra, Salsa.

KAMU SEDANG MEMBACA
Not For Me
RomanceStory about Alisa - Andra. Alisa Riani - Lalisa Manoban Alhandi Andra - Kim Hanbin