CHAP 1

864 81 3
                                    

"Ji, gue suka sama adek lu "

Hampir saja Neji tersedak kopinya sendiri mendengar ucapan tiba-tiba dari teman satu kantor yang saat ini duduk di depannya.

Mereka menghabiskan waktu makan siang di salah satu tempat makan didepan kantor.

Neji mendelik tajam ke arah Naruto, teman pirang yang baru saja mengatakan kalau dia suka dengan adiknya.

"Lu gila ya, sana makan dulu, kayaknya otak lu lagi geser tuh gegara deadline kerjaan"

Neji masih mencoba tidak menggubris pernyataan Naruto barusan.

"Gue serius Ji, gue suka sama adik lu, ijinin gue nikahin adik lu Ji"

Naruto masih kekeh dengan ucapanya, dia mau Neji tau kalau dia serius tidak main-main.

Neji menatap Naruto dengan kening berkerut "Jadi yang mana satu, adek gue ada 2 kalau lu tau, kalau sampai Hanabi yang masih SMA, gue kebiri lu" Ucap Neji acuh seraya menyesap kopi hitamnya.

Naruto tergelak keras, ya mana mungkin juga kalau yang masih bocah, dia sudah mau tiga puluh tahun, apa jadinya kalau sama adik Neji yang masih enam belas tahun, emang Naruto pedofil ?

"ya lu pikir aja sendiri njing, lu kira gue pedo gitu ?" sanggah Naruto

"ya siapa tau kan, lu udah jomblo lama, siapa tau lu punya fetish lain" bales Neji

Naruto terdiam sejenak dan kembali memandang kearah Neji.

"Gue suka sama Hinata Ji, lu restuin kan kelau gue sama dia dan lamar dia ?" Ucap Naruto lagi, kali ini dia sedikit memaksa, rasanya sudah lama memandam rasa itu tidak enak.

Bagaimanapun dia sudah masuk usia siap nikah dan adik Neji, gadis cantik itu sudah diincarnya sejak lama.

"Kenapa tiba-tiba Hinata ? kalian nggak pacaran diam-diam dibekalang gue kan ?" tuduh Neji, ini aneh pikirnya, sejak kapan Naruto menaruh hati dengan adiknya itu.

Hinata memang sudah diusia yang cukup pas untuk menikah, tapi selama ini yang Neji tau adiknya itu masih sendiri karena Hinata tergolong gadis pendiam yang tidak terlalu mementingkan laki-laki, ditambah lagi yang jadi abangnya Neji.

"Gue baru aja mau dekatin Hinata secara langsung, lu kan tau sendiri kalau gue salama ini masih sendiri" 

Memang benar, setahu Neji temannya ini tidak pernah berhubungan dengan gadis, janda atau lansia manapun, malahan dulu Neji pernah berpikir kalau Naruto penyuka sesama jenis, alias penyuka lubang ta*, Neji sempat bergidik ngeri membayangkannya.

"Tapi kenapa harus adik gue ?"

"Karena gue suka sama dia"

"Dari kapan, kenapa lu baru cerita ke gue sekarang?" tanya Neji lagi, ini teka teki buat dirinya

"Dari kita masih kuliah, waktu gue sering kerumah lu." Neji kaget bukan main, sudah salama itu Naruto mengincar adiknya yang cantik.

"Terus kenapa lu baru mau dekatin dia sekarang ?"

Naruto menghela napas, "Gue takut sama lu Ji, gue takut kalau lu bakal marah sama gue karena naksir Hinata" aku Naruto

Ini salah satu alasannya tidak berani dekat dengan Hinata dulu, dia takut kalau Neji akan menghadang niatnya dan merusak pertemanan mereka, apalagi dulu dia cuma pemuda kuliahan yang masih labil.

Tapi sekarang Naruto tidak takut lagi, dia sudah mapan dan sudah dalam usia yang matang untuk serius menikahi gadis pujaan.

Neji menarik nafas pelan, ini salahnya karena terlalu over dengan dua adik perempuan. Neji tidak pernah mengira juga kalau Naruto akan menaruh hati dengan Hinata sedari lama.

INTERAKSITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang