......
jisung sedang menonton film action di Tv bersama Jaemin, ia bersandar ke dada bidang sang jaemin, sesekali tanganya meraih kentang goreng.
"Ngga ada otak"
"Penjahatnya pacar lo Dungu"
"Tuh kan malah dia yang mati"
"Ah ngga seru! Sad ending" jisung mengerutu, tanganya meraih remote lalu menganti chanel yang akan ia nonton.
Jisung menegapkan duduknya,matanya berbinar menatap apa yang sedang tayang di dalam Televisi.
"Kak mau ituuu!!" Telunjuknya menunjuk iklan Ayam goreng tepung yang terlihat sangat mengiurkan.
"Kamu lapar?" Tanya Jaemin pelan,ia ikut menegakan tubuhbnya lalu menatap jisung amat.
"Hmm" jisung mengangukan kepalanya imut lalu kembali menatap Televisi penuh minat. Sungguh ia ingin sekali memakan ayam goreng tepung.
"Kak ayo deliveryyyy~~" jisung sedikit merengek,ia menarik kaos Jaemin, menyuruh agar pria tampan itu memesan makanan.
"Hahaha iya iya, sabar baby" Jaemin mengecup dahi jisung sebelum bangkit menuju kamar, hendak mengambil ponsel lalu memesan makanan untuk kelinci manisnya.
Saat di rasa sudah aman, jisung menghela nafas kasar, ia mengacak rambutnya frustasi. Astaga ia lelah sekali berakting bahagia selama lebih dari 8 jam.
"Gila gila gila! Jaemin gila! Jaemi gila! Jung gila!' jisung mengumpat pelan sambil mengacak rambutnya, ia kesal kesali, rasanya ingin lari saja keluar dari rumah mewah ini,bertemu dengan sang ibu lalu menghilang ke dalam hutan agar Jaeminn tidak lagi menemukanya.
"Mine? Kamu kenapa?" Jaemin berjalan sambil menenteng ponsel di tangan kirinya. Jisung terlonjak lalu buru buru mengeleng, hampir saja ia ketahuan.
"Kepala aku gatel kak" Alibi jisung, tanganya kembali mengaruk kepala yang sebenarnya tidak gatal.
"Kok bisa?" Jaeminn mengambil tempat di samping jisung,lalu mulai ikut mengaruk kepala jisung pelan.
"Banyak kutu nya" Jawab jisung asal, lalu sedetik kemudian ia menyesali jawabanya,kenapa ia tidak bilang ketombe saja? Astagah!
"Kamu kutuan?" Tanya Jaemin sedikit tidak percaya, pasalnya kepala jisungg terlihat sangat sehat, tidak ada ciri bahwa kepala itu memiliki kehidupan lain di dalamnya.
"Mm ngga kak, eh maksudnya iya, tapi ngga juga, tapi ada, tapi ngga ada, tapi ada,tapi ngga banyak. Ngerti ngga? Ah ngga usah bahas pusing,mau pingsan aja" jisung menutup mata lalu menjatuhkan kepalanya di atas dada Jaemin, berpura pura pingsan.
Jaemin tertawa kecil lalu mengacak rambut jisung gemas." Kamu imut banget sih Mine"
"Emang" Sambar jisung cepat, ia masih membenamkan wajah pada dada Jaemin dengan mata terpejam, membuat Jaemin kembali tergelak.
Ting Tong! Ting Tong!
"Kak Ayam!" Jisung langsung duduk tegap, lalu berdiri sambil menarik tangan Jaemin menuju ke halaman depan.
"Kenapa berhenti?" Tanya Jaemin saat jisung tiba tiba berhenti di depan pintu rumah.
Kepala cantik Doyoung mengeleng. "Saya tidak suka saat ada pria lain yang berinteraksi dengan kamu Mine" jisung menirukan kalimat Jaemin lalu tersenyum lebar. "Tukang deliverynya cowok, nanti kakak cemburu. Jadi kakak aja, udah sana ambil"
Jaemin tersenyum lalu menganguk, berjalan ke depan gerbang untuk mengambil makananya. Sedangkan jisung bersorak dalam hati saat Jaemin tidak mengendarai sepedah, berarti akan memakan waktu cukup lama, sekitar tiga menit untuk pria itu sampai ke tempat jisungg berdiri saat ini.