dobleh up nih, ramein dong😋💗
———
"BAPAK?!?" seruan Shey tentu membuat semua orang mengalihkan atensi padanya. Termasuk sosok baru datang yang dipanggilnya bapak.
Sosok itu tampak mengernyitkan dahi dan menautkan alis mencerna situasi yang dialaminya. Sedikit terkejut dengan gadis yang tiba-tiba berseru.
"Bapak, pak Aksel kan? Guru geografi SMA Budi Utomo?" tanya Shey penuh selidik. Telunjuknya bahkan menunjuk sosok yang diduganya sebagai sang guru.
Sosok itu mengangguk. Tuh kan benar. Dia Aksel. Guru yang tadi siang menghukumnya.
"Syukur deh Shey, kalo kamu udah sadar." Hah apa maksudnya? Apa maksud ucapan sang mama ini?
Saat ia lirik Kisa hanya memberikan senyum penuh arti. Sehingga sampai sulit dicari makna sebenarnya.
Mereka semua duduk pada posisi awal. Tentu Aksel duduk di kursi kosong di depan Shey. Karena hanya itu yang tersedia dan disiapkan untuknya.
Setelah diteliti, penampilan Aksel agak berbeda dari tadi pagi. Mungkin karena tadi pagi adalah waktunya mengajar atau bekerja jadi ia memakai pakaian formal dengan kemeja dan celana panjang berwarna hitam. Sedangkan saat ini laki-laki itu memakai inner berwarna hitam dengan jaket basic putih tetapi kerah dan motif abstrak nya berwarna hitam.
Tidak se-formal saat sedang mengajar. Bahkan kini terlihat lebih menunjukkan jiwa 'anak muda' nya.
Dua keluarga yang menyatu di meja makan itu mulai melakukan santap malam. Makanan yang dimasak Kisa terasa lezat menyentuh lidah. Tidak ada yang mengecewakan sama sekali.
Selesai makan malam mereka berpindah ke ruang tengah. Untuk membahas sesuatu yang lebih intim dan rahasia. Lagi-lagi Shey didudukkan berdekatan dengan sang guru. Entah apa maksud dan tujuannya.
"Langsung aja ya kita mulai." Ucapan Henry mendapatkan anggukan dari semua orang. Bahkan Aksel dan Sandy turut mengangguk. Akhirnya Shey melakukan hal yang sama.
"Tujuan makan malam kita malam ini, selain untuk mempererat hubungan keluarga juga ada maksud lain."
"Maksud yang sudah lama saya, istri saya, pak Erwin dan bu Arin idam-idamkan. Perjodohan."
Sampai sini nafas Shey sudah tercekat di tenggorokan. Sebentar, jika ini perjodohan pasti kandidatnya adalah anak perempuan dan laki-laki dari masing-masing pihak.
Nah, anak pak Erwin dan bu Arin kan tidak ada yang berjenis kelamin perempuan—memang setahunya mereka hanya memiliki satu anak—adanya pak Aksel yang berjenis kelamin laki-laki. Tidak mungkin kan dijodohkan dengan abangnya si Sandy? Otaknya semakin berpikiran negatif karena teorinya sendiri.
Sandy sepertinya menyadari kegelisahan sang adik. Laki-laki itu memberikan segelas air untuk diteguk Shey. Untuk meredakan kegelisahan atau kekhawatiran gadis itu.
"Jadi perjodohan ini akan dilakukan antara putri saya, Shey dan putra pak Erwin, Rey atau Aksel."
Percayalah, saat itu juga Shey ingin menyemburkan air yang sedang diminumnya. Untung saja air itu hanya salah masuk saluran hingga membuatnya tersedak.
"Aku nolak. Aku engga mau dijodohin." tolak Shey langsung. Jika ia hanya diam tidak merespon mungkin sang papa menganggapnya setuju. List anime nya masih banyak yang belum ditonton. Itu semua tidak akan pernah ia saksikan jika menjadi istri seseorang.
"Papa ga nerima penolakan kamu, Shey. Papa ga butuh jawaban kamu." Hih, mendadak Henry menjadi ayah yang menyebalkan bagi putrinya sendiri.
"Yaudah papa aja yang nikah sana." spontan Shey.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY HUSBAND TEACHER
Romance⚠️21+ MATURE CONTENT AGE GAP STORY ⚠️ ❝Bekas bibir kamu manis. Rasanya saya seperti sedang berciuman langsung❞ ❝Kamu mau dicium saya?❞ ❝Ehm, kamu telanjang dada juga? Sama seperti saya?❞ ❝Olahraga sama mas ga akan sakit-sakit. Kamu tinggal diem nant...