1

37 3 1
                                    

Terkadang aku berfikir kenapa Allah tidak menyatukan kita dari lahir?

bukannya ragu atas takdirnya, tetapi aku telah di buat bimbang dengan apa yang aku lakukan sekarang. ini bukan salahmu tapi ini salahku. Aku salah, Aku bodoh, Aku benci dengan diriku sendiri, kenapa dulu aku terlalu mencintaimu sampai akhirnya aku trauma atas namanya cinta.

Kebanyakan orang bilang jatuh cinta itu mudah. Mudah dibuat gila, mudah dibuat bahagia, mudah terbayang-bayang, dan mudah untuk sakit hati. Memang itu semua benar tetapi apa arti cinta jika seseorang tersebut sudah trauma?.

3 Tahun lalu aku masih mengingat kata yang keluar dari mulutmu, ''Aku mau kita putus!'' entah apa yang kau pikirkan sampai tega mengucapkan hal itu. Detik itu juga duniaku runtuh dan tak ada lagi harapan untuk hidup, tak tahu lagi harus berbuat apa. Tapi itu masa lalu bukan? sekarag aku faham cinta tak sepenuhnya harus dimiliki adakalanya kita harus mengikhlaskan apa yang kita punya.

''Bagaimana kak sudah bisa move on dari wanita brengsek itu?'' tanya Rika

Dia adikku satu-satunya, hobinya selalu mengejekku tapi aslinya dia baik, perhatian dengan kakaknya yang ganteng ini hehe.

''Sudah'' jawabku singkat

''Kata bunda kak Iqbal mau dijodohin sama anaknya tante Sinta'' ucap Rika

''Oh'' balasku

''Kok oh doang si kak? dia cantik lho bahkan jauh dari mantanmu itu''

''Percuma cantik wajahnya tapi gak cantik hatinya, bilangin ke bunda kakak gak mau dijodohin, kakak mau mencari sendiri pasangan hidup kakak.''

''Oke''

Setelah berbincang dengan sang kakak Rika langsung menyampaikan apa yang kakaknya suruh. Bundanya tidak kaget, selain cuek Iqbal juga keras kepala seperti ayahnya.

''Kalau kakak gak mau Bunda jodohin mana dong calonnya kenalin sini sama Bunda'' teriak Bunda dari dapur

''Ntar Bun.... sabar butuh proses'' jawabku

Hari ini kota Surabaya sangat panas, tidak seperti biasanya. Bagaimana kalau jalan-jalan ke Mall atau ke taman gitu? (pikirku)

Aku bergegas untuk mandi dan mengganti pakaianku tidak mungkin rasanya jika keluar hanya memakai kaos oblong beserta celana pendek, nanti di anggap gila dengan orang-orang.

Tidak heran jika Surabaya macet seperti Jakarta. Niatku ingin membawa mobil agar adem saat diperjalanan tapi ku-urungkan, lebih baik naik ojol meskipun panas tapi cepat sampai tujuan.

''Atas nama pak Iqbal dengan tujuan Mall Tunjungan Plaza 4?'' Tanya bapak ojol yang menghampiriku

''iya pak betul'' jawabku

Sungguh kota Surabaya sangat indah, banyak gedung-gedung yang tinggi dan cafe dimana-mana. menelusuri jalanan kota sambil mengingat kenangan masa lalu yang indah bersamanya, tapi kini hanya tinggal kenangan.

"Pak ini turun dimana?" ucap si bapak

"Eh udah sampai ya pak, nanti turun di depan saja pak" balasku

"oke"


Sesampainya di depan pintu masuk Mall aku bergegas membayar ojol yang telah aku naiki dan langsung masuk kedalam Mall tersebut. Banyak sekali orang yang berlalu lalang mencari apa yang sedang mereka butuhkan. Destinasi pertama yang aku tuju yakni gramedia, tempat buku-buku diperjual belikan. Aku suka membaca buku tetapi tidak suka membaca fikiran wanita, takut salah haha.


"Enaknya buku ini atau ini?" Gumamku sendiri sambil membawa 2 buku yang aku inginkan

"Ini aja mas bagus" Jawab seorang wanita dengan menunjuk buku yang berjudul 'Hati-Hati degan Hati Wanita'

"Terimakasih atas sarannya mbak" kataku

"Sama-sama mas" balasnya

''Kalau boleh tau siapa namanya mbak?" tanyaku dengan mengulurkan tangan agar dapat berjabatan tanggan dengannya

"Mutiara Laylatus-shaliha" jawabnya, bukannya membalas jabatan tanganku tetapi dia malah menangkupkan tangan didada.

Aku sempat bertanya-tanya kepada diriku sendiri apa tanganku kotor sampai dia tak mau bersalaman dengan ku, ah sudahlah lupakan saja.

Baru juga mau menanyakan apa nama media sosialnya tapi dia sudah kabur entah kemana, semoga lain kali bisa kenal lebih dekat lagi.


Selesai dari permasalahan tentang buku tadi aku mencoba untuk ke XXI siapa tau ada film yang bagus untuk ditonton. Aku tertuju pada film yang menurutku bagus yakni Cinta Subuh, tidak berfikir lama aku memesan 1 tiket untuku sendiri. Menunggu hampir setengah jam baru pintu teater 3 telah terbuka, banyak sekali orang berpasangan untuk menonton fim ini mungkin hanya aku yang sendirian. Sepanjang film berputar ada hikmah tersendiri didalamnya, yang bisa aku ambil adalah 'Jika memang dia jodohmu maka tidak akan kemana-mana tetapi jika kau dipisahkan maka gunakanlah waktu itu untuk memperbaiki diri, karna jodoh cerminan diri sendiri'. Apakah kisah cintaku akan seperti difilm ini?.


Tak terasa langit mulai gelap disertai dengan mendung dan gerimis rintik-rintik, angin tertiup sedikit kencang, lampu kendaraan tersorot dengan jelas, klakson yang terus menerus berbunyi, macet yang tiada henti, Dan kuputuskan untuk pulang.


Setelah sampai dirumah aku buru-buru mandi dan mengganti pakaianku, tak lupa juga aku makan dengan apa yang sudah di siapkan oleh bunda sambil kubaca buku yang telah aku beli tadi sore, dari buku ini aku tau sekarang bagaimana cara untuk memahami hati wanita.


_________________________________

Bagaimana kelanjutanya.... apakah Iqbal dan Mutiara dipertemukan kembali?

langsung aja vote dan komen untuk kelanjutan ceritanya.......

jangan lupa rekomendasikan cerita ini ke teman kalian❤

insyaallah akan up hari jum'at (kalo gak lupa hehe)

see u di next part babayy.👋🏼


Mengejar CintamuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang