Rencana yang akan dilakukan Alana dan Leona adalah melakukan pembullyan terhadap Fiona, pembullyan nya tentu lebih berkelas dari yang dilakukan Fiona.
Fiona tertawa lepas melihat reaksi Lily saat ini, ia tak menyadari kedatangan dua sahabat Lily dari tadi.
Alana dan Leona berjalan kearah belakang tubuh Fiona, tanpa aba aba Alana menarik keras rambut panjang Fiona.
"Apa yang kau lakukan pada adik ku bodoh!" Alana berteriak marah
Fiona meringis kesakitan saat rasanya rambutnya akan copot dari kepalanya.
Plakk…
Leona menampar pipi tirus milik Fiona, gadis itu memegang wajahnya yang terasa panas akibat tamparan si imut Leona yang tak main main.
"Biarlah orang sialan itu kak, dia yang akan kena hukum" ucap Lily datar
"Itu tidak bisa dibiarkan Lily, gadis sok imut itu harus diberikan pelajaran yang setimpal" ujar Alana marah
"Keterlaluan kalian, kalian hanya anak baru. Asal kalian tau, gue anak kepala sekolah" ucap Fiona sombong
"Lalu kau bangga? Ayahmu hanya kepala sekolah, bukan kau" ucap Leona marah
Semua perhatian siswa/i di kantin teralih menatap Alana, Leona, Lily, dan Fiona yang sedang berseteru.
"Aku tidak menyangka gadis imut seperti Leona akan mengerikan saat marah"
"Lily hanya diam, kalau aku di posisi Lily aku akan menampar Fiona"
"Tapi yang memberikan hajaran pertama padanya adalah Alana, pasti rambutnya banyak yang rontok"
"Akhirnya ada orang yang bisa melawan Fiona selama ini kita seperti babu karenanya"
Kira kira begitu percakapan siswa/i yang ada di kantin saat itu.
Tak ingin memperpanjang masalah,Alana dan Leona seperti berbicara lewat kode mata
Alana mendakat ke arah lily, lalu membisikkan sesuatu
"Tolong temui kami di taman belakang sekolah nanti" bisik Alana kepada Lily
Lily yang mendengar itupun hanya mengangguk, sedangkan Fiona masih menatap benci kepada tiga gadis itu.
Leona yang menyadari kalau Fiona menatapnya, malah balik melotot ke arahnya.Ketiga gadis itu pergi dari kantin, mereka berjalan secara bersama. ketiganya pergi ke ruang kepala sekolah untuk melakukan hal penting. Kira kira apa yang akan mereka lakukan ya?
***
Bel pertanda pulang sekolah pun sudah berbunyi sejak satu jam yang lalu, ketiga gadis itu sudah berada di taman belakang sekolah. Taman sekolah saat ini sudah sepi dan tidak ada lagi orang yang berlalu lalang.
"Ingat kita akan melakukan misi hari ini" peringat Alana kepada kedua rekannya.
"Baiklah, tapi aku harus mengisi kembali stok peluruku yang sudah menipis" ucap Leona
"Kalau begitu cepat lakukan" ucap Lily singkat, namun memang benar.
Leona pun hanya mengangguk sambil tersenyum, tentu senyum itu di paksakan.
***
Tiga mobil berwarna hitam masuk ke perkarangan sekolah itu, Leona yang melihat itupun merasa senang, karena kendaraan nya sudah datang.
Sorang pria bertubuh besar dengan jas hitam yang di kenakanya memberi arahan pada Alana, Leona, dan Lily.
"Jadi perintah boss adalah kalian harus melenyapkan nyawa sekumpulan orang" ucap pria itu
"Kami sudah tau" jawab Lily singkat
"Dan kau nyonya Leona, kau bisa mengambil senapanmu di bagasi mobil itu" ucap pria itu sambil menunjuk salah satu mobil yang terparkir.
"Kau bawa rompi anti peluru ku kan? Tanya Leona, pasalnya benda itu sangat penting pada saat ia membidik sasaran.
"Iya kami membawanya nyonya, ada di bagasi mobil" jawab pria itu.
"Oke, kau bisa pergi sekarang" ucap Alana.
Setelah pria itu pergi tiga gadis itu mulai mempersiapkan senjata mereka.
***
Kini tiga gadis itu sudah ada di markas musuh mereka.
"Leona cepat persiapkan senjatamu" titah Alana.
"Dan Lily apa kau sudah siap untuk bertarung?" Tanya Alana
"Tentu" jawab Lily singkat.
Dan tiga gadis itu pun mulai melakukan rencana mereka.
Lily mendobrak pintu gedung itu dan Lily langsung menghajar para pria berbadan besar yang ada disana.
Leona tidak tinggal diam dia langsung menembak salah satu pria yang sedang bertarung dengan Lily tadi.
Bersambung ....
Jangan lupa vote dan komen yah><
Btw makasih buat yang udh baca...
KAMU SEDANG MEMBACA
Triple Mafia
Actionberawal dari pertemuan tiga orang gadis mafia yang berteman akrab namun memiliki sifat yang bertolak belakang.banyak orang yang mengira mereka sebagai penerus organisasi mafia terkejam di benua Eropa. hingga suatu saat mereka di hadapkan dengan suat...