First Step

1 0 0
                                    

Pov Raini :

Senin pagi dibulan juli, awalan yang akan dimulai dengan kisah baru yaitu kisah sma ku. Haiii aku raini, anak tunggal semata wayang dari mama raya dan papa deni. hari ini hari pertama masa orientasiku di SMA 04 Jakarta Selatan. Nggak ada yang namanya telat aku nggak suka cerita ku dimulai dengan awalan yang buruk jadi jam setengah 6 pagi aku udah siap karena mau ngehindari macet, yang ada nanti dibilang alasan yang klasik kalo telat. 

"seragam rapi, rambut juga udah di kuncir, ember item ada, buku, kotak pensil, udah jadi tinggal bekal dan pake sepatu" kututup pintu kamarku lalu turun untuk sarapan. tampak mama yang udah masak dan papa yang sudah rapi duduk manis di meja makan.

"eh si gelis baru turun, terlihat semangat sekali brodi  nggak mau telat" ucap papa sembari senyum dengan menahan kunyahan nasi goreng

"pasti dong pa, ma sarapan raini udah siap juga kan"

"udah dong, sesuai dengan peraturan 2 kotak bekal dengan satu kotak dusu 2 telur rebus satu roti, satu kotak nasi dengan lauk ikan goreng dan capcai"

"yok pa, kalo kurang ntar dilanjuti aja pas pulang ya"

jarak antara sekolah raini terbilang cukup dekat dengan waktu tempuh 15 menit, tapi kemacetan masih tak terhindari sehingga menjadi 30 menit, sesuai dengan dugaan raini yang dari lahir telah hidup di jakarta ini. Gerbang sekolah sudah terlihat tampak anak senior sudah berdiri di samping gerbang namun belum saatnya untuk mencatat mahasiswa yang telat. Raini berjalan memasuki sekolah yang terbilang luas untuk dilintasi karena ia tidak tau posisi kelasnya dimana, melihat keadaan sekitar yang ramai raini bingung ingin memulai dari mana. Tak mau ambil pusing ia tanya di anak yang sedang bercerita dibawah pohon.

"permisi, maaf aku mau nanya kalian kelas berapa?" tampak seperti siswa biasanya jadi raini harus sedikit sopan karena tidak mengenal teman satu sekolahnya ini

"kita kelas 10 ips 5, emang lu kelas berapa keknya bukan kelas ips deh?"

songong lu, dibaikin juga

"hehehe iya gue kelas 10 ipa 2"

"ciiaa culun lu hahhahah"

dih aneh ni bocah masih pagi udah ngelag aja tu otak seenaknya nyebut culun gua comot juga tu mulut, mending pergi gue

"kalo diajak ngomong tu ngomong bukan pergi woyyy"

beruntung di tengah lapangan pundak raini ditepuk dengan sahabatnya gabriel, jadi mereka langsung ke kelas karena gabriel sudah melihat lihat kelas sebelum hari orientasi tiba. satu persatu siswa masuk kekelas, sayangnya raini dan gabriel tidak satu kelas tapi raini masih beruntung karena satu kelas dengan satria, saat sedang asyik cerita tiba tiba seorang perempuan masuk dengan potongan rambut pendek dan kacamata.

"sorry apa bangku ini kosong?" imut kata pertama yang terbesit di otak raini 

"yoi, mau sebangku dengan gue nih?"

"kalo lu nggak keberatan sih"

"ya maulah, udah duduk sini sekalian kenalin ini satria dia sahabat smp ku, kamu kpopers nggak? atau seneng anime?"

gletakkkk !!!! bunyi jitakan satria dikepala raini yang sudah tak bisa ia tahan lagi

"satu satu dodol, ni anak orang belum duduk lu udah asal nanya aja, wartawan lu?"

"yee sembarangan emang kenapasih sensi mulu lu"

"hahhaha kok kalian lucu sih "

"kagak" ucap raini dan satria bersama, yang semakin membuat ajeng ketawa

"btw gue ajeng, gua seneng anime, husbu gua kakashi, but bukan berarti gua benci kpop"

"tenang gua bisa beradaptasi dengan lu kok, husbu gua mabuchi kou. pasti taulah ceritanya"

"nah yang jadi anime ceweknya persis kek ni orang, untung pinter"

"permisi, gue duduk sini ya" sosok baru lagi dengan kelamin jantan dengan berwajah chindo

"lu lagi siape sih? duduk aje kalo mo duduk asal jangan banyak ulah, btw seneng anime nggak lu?waifu lu siape" 

"woii perasaan itu pertanyaan gue deh kok lu comot" ucap raini yang kebingungan dengan satria

"diem lu, gua nanya ni orang bukan lu"

"santai sob gua bagus dan waifu gua nami" sambil menaruh tas dan ember itemnya si bagus duduk dan menoleh kebelakang lebih tepatnya kearah raini dan ajeng.

"mantapp, nggak usah dipertanyaain lagi seberapa wibunya hahaha"

beruntung mereka berempat bisa beradaptasi dengan cepat, tak lama kemudian pemberitahuan pun berbunyi, saatnya mereka duduk dan sarapan disana. beruntung raini membawa bekal lebih jadi bisa berbagi dengan satria dan ajeng.  aktivitas orientasi berjalan dengan lancar hingga memasuki waktu ishoma, si gabriel pun lari ke kelas raini untuk makan bersama. Dan ditengah waktu makan

"oh iya kalo gabriel seneng anime juga?" ucap bagus sambil mengambil kerupuk satria

"nggak, nggabriel itu kpopers sama kek gua. Biasnya si mark nct, tay nggak lu kagak kan, krruk krukk"

sambil mengunyah kerupukn yang diambil bagus tadi

"soo sama kek raini tapi kalian beda fandom?"

"yupss aku army dan bias aku si keker rm"

"raini mah hobinya yang gede gede gus"

"kalo lu sendiri biasnya siapa? jangan jangan eunha yaa"

"ihh kok ajeng tauu, si satria emang seneng dengan imut imut gitu kayak lu"

"sembarangan lu, kebiasaan gosip ntar bau bangkek tu mulut"

"enak ajaaa, gue ambil juga ni kerupuk lu"

"lu ambil tu kerupuk, nyawa lu yang gue ambil"

"woowwwww, parahh"

"ngeri bund bisa ngilangin nyawa"

"sekali cabut kelar hidup"

"gue curiga lu malaikat maut, soalnya muka lu serem"

" saram serem, saram serem gue ambil nih ayamnya bagus"

"yahhh terbang ke neraka dong ayamnya"

"hahahahahahaaaa" gelak tawa dari kelima orang menjadi perhatian sekelas, raini merasa beruntung karena awal ceritanya seperti yang ia mimpi mimpikan. dan ia berharap mereka bisa menjadi teman dekat.

*******************************************

Hii all
Thanks ya udah baca, jangan lupa vote dan komen agar aku bisa membuat cerita menjadi lebih menarik lagi, see u in the next episode all ❣️

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 14, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

RailionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang