"loh? " jake tertegun setelah melihat wajah dan postur tubuh yang muncul dari balik pintu ruang tamu."jake? " heeseung juga kaget, kenapa jake bisa ada dirumahnya.
"kalian udah saling kenal toh" ucap bu Riska.
"permisi tante, saya pinjem jake nya dulu sebentar. " heeseung meminta izin sama mami nya jake.
"iya sok sok" mami Tari ngizinin.
❀Sunyi tapi sejuk, ini lah suasana taman dimalam hari. Mereka duduk bersebelahan di ayunan disana.
"lo rumah sebelah gua? " tanya heeseung memecah keheningan.
Jake cuman ngebales dengan deheman.
"tetanggaan dong kita jadinya" ucap heeseung sambil kegirangan gajelas.
"seseneng itu tetanggaan sama gue? " tanya jake. Spontan heeseung ngangguk cepet.
Jake cuman geleng geleng saking ga percayanya tetanggaan sama si heeseung. Dia harap itu cuman mimpi buruk, tapi kenyataan tidak bisa ditolak.
"lo suka kopi panas?" tanya heeseung. Jake ngangguk karena emang dia pecinta kopi.
"tunggu" ucap heeseung yang beranjak dari ayunannya.
"iya"
Heeseung pergi ga lama abis tu dia balik, tangannya megang dua paper cup yang isinya kopi panas. Heeseung ngasihin satu gelas kopi ke tangan jake.
"if u like ur coffee hot. let me be ur coffee pot. "
"ga dilanjut? " tanya jake yang denger heeseung nyanyiin lagu itu.
"kapan kapan aja haha,
udah itu diminum keburu dingin" final heeseung.
'tumben ga ngeselin' batin jake.
❀
"masuk gih dingin" ucap heeseung.Jake dianterin pulang sama heeseung. Padahal ga perlu dianterin karena rumah mereka sebelahan. Jake neken kode pass rumahnya, terus masuk.
"mih jake pulangg. " teriak jake, dia langsung gaspol naik ke kamarnya.
"anjir lah. heeseung?? jadi?? tetangga?? guee??!! " ucap jake prustasi diatas ranjangnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
tetangga masa gitu || hiatus
Teen FictionJake punya kakel rese disekolahnya. Siapa sangka dia harus berurusan tiap hari sama kakel itu. Pertemuan nya dengan seseorang juga membawa nya ke zona nyaman. -bxb -100% fiksi, -bahasa sesuai mood ヾ(^-^)ノ -klo gasuka gausah dibaca dan jangan nin...