0.4

8 1 0
                                    

Hari sabtu ini terasa jenuh bagi jake

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Hari sabtu ini terasa jenuh bagi jake. Mulai pagi hari dia hanya malas malasan di ranjang, kemudian siang hari membaca buku hingga  sore hari. Dan ya sekarang adalah malam hari.

Jake memilih keluar untuk menghirup udara. Dia kemudian meraih jaket dan sendal capit yang sering ia pakai.

"cekit.. " suara decitan pagar menampilkan jake dengan sepedanya.

Beberapa menit kemudian setelah memakaikan helm di kepalanya, dia langsung mengayuh sepeda yang dia naiki.

Jake kini sudah berada jauh dari pekarangan rumahnya. Ia terus memikirkan apa yang heeseung katakan.

'kangte sama heeseung sodaraan, tapi kenapa ga akur.. ' batinnya dengan kaki yang terus mengayuh tanpa henti.

▩▩▩

"kalian saling kenal kan? " tanya jake.

Heeseung dan taehyun hanya terdiam. Tidak ada satupun yang menjawab pertanyaan jake.

"maaf gue lancang, gausah di jawab. "

Detik demi detik berlalu dengan keheningan yang melanda ruangan tersebut.

"kita sodara, jake. segitu cukup ngejawab pertanyaan lo? " tanya heeseung.


"ahh sodara, iya.. " ucap jake.

Setelah berpamitan dengan orang tua taehyun, heeseung dan jake pergi dari rumah taehyun.

Di dalam mobil jake hanya memandangi keluar jendela. Dengan perasaan canggung yang memenuhi isi mobil.

'lama banget sampenya perasaan, gue pengen turun' batin jake.

▩▩▩

Tit!!!!


"OI NAIK SEPEDA YANG BENER LAH "

Jake ga sengaka nyenggol spion mobil seseorang.

"maaf a saya ga sengaja. " jake turun dari sepeda nya lalu menaik turun kan tubuhnya.


"jake? " ucap seseorang yang baru saja turun dari mobil yang jake tabrak tadi.

Serasa namanya di sebut jake lantas menoleh keatas dari posisi bungkuknya.

"haruto? " jake menekuk alisnya.

"lahh bener, apa kabar? "

tetangga masa gitu || hiatusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang