Angel Mate🌿 || [Gojo Satoru X Reader]

ANGEL MATE

Angel Mate🌿|| Gojo Satoru X Reader

Ditulis: 16 Mei 2022
Disclaimer: karakter di sini (gojo) adalah milik Gege Akutami.
__________

.

.

.

Aku melihatmu, kau melihatku. Mata kita saling menatap, dan hati kita saling terikat.
- gojo -

*****

Lagi, aku melihatnya seorang diri. Entah sudah berapa kali. Padahal, kami tidak saling mengenal. Hanya kontak mata yang menjadi komunikasi di antara kami.

Aku tidak tahu siapa namanya, dan darimana dia berasal. Setiap hari sepulang kuliah, aku selalu melihatnya, di sana, di tempat yang sama.

Pertama kali aku melihatnya saat hujan deras. Waktu itu, uang sakuku sudah habis, dan tidak ada bus yang lewat. Setelah menimang-nimang sebentar, ku putuskan pulang dengan berjalan kaki. Kurang lebih selama sepuluh menit aku berjalan, dan sampailah aku di danau itu. Aku menepi sebentar ke toko yang sudah tutup di dekat danau.

Dari kejauhan, samar-samar aku melihat bayangan manusia. Awalnya aku mengira itu adalah hantu, tetapi jika diperhatikan lagi dia mempunyai kaki dan tubuhnya tidak melayang.

Hujan mulai reda, dan benar saja dugaanku. Sosok itu adalah manusia, bukan hantu. Dia menoleh ke arahku dan tersenyum. Tetesan air hujan mengenai wajahku. Aku terkejut dan refleks mengusap wajah. Tapi, saat ku alihkan pandanganku kepada pemuda itu lagi, dia sudah tidak ada. Hilang entah ke mana.

Aku bisa melihat wajahnya dengan jelas. Dia tampan, dengan bola mata biru dan rambutnya yang berwarna putih.

Sejak saat itu, setiap aku pulang kuliah, aku selalu berjalan kaki. Alasannya satu, hanya untuk melihat pemuda tampan itu.

***

"(y/n)!"

Merasa terpanggil, aku menoleh ke belakang. Dari kejauhan, ada seorang gadis seumuranku berlari kecil.

"Hei, bagaimana tugasmu?" tanyanya setelah berhasil menjajari tubuhku.

Aku memutar bola mata malas. Dia memanggilku hanya untuk alasan ini? Oh sungguh menjengkelkan.

"Kau memanggilku hanya untuk bertanya itu?"

Gadis tadi hanya tersenyum manis. Dia sahabatku, namanya Hiromi Yuki, aku terbiasa memanggilnya Yuki.

"Hehehe, (y/n) kan sahabat pintarku," ujarnya tanpa merasa malu sambil menggandeng tanganku.

"Memangnya kau belum mengerjakan tugasmu?" tanyaku padanya. Dia menggeleng sebagai jawaban atas pertanyaanku.

"Sudahlah (y/n), ayo ke kelas. Aku harus melihat jawaban tugasmu," ucapnya. Kedua tangannya sibuk menarik-narik tanganku. Aku hanya bisa menurutinya.

Sesampainya di kelas, kami duduk di barisan tengah. Kali ini mata pelajaran kuliahku adalah kelas bahasa. Aku lumayan menyukainya. Masih ada 30 menit lagi sebelum kelas dimulai. Aku menidurkan kepalaku dengan tangan sebagai bantalannya. Mungkin tidur sebentar tidak masalah.

Baru saja ingin memejamkan mata, Yuki sudah mengguncang bahuku, menyuruhku bangun. Dia menunjuk-nujuk ke depan kelas.

"(y/n) bangun, ada dosen dan orang itu di sana."