Bab. 2

33 38 25
                                    


                          💙💙💙

"Mohon maaf saya yang tadi tidak sengaja menyerempet adik anda" kata pria itu membuat dian membeku.

Saat melihat pria itu dia merasakan bahwa wajah yang ia lihat serasa tidak asing baginya. Saat otaknya yang sedang mencerna itu ia mengingat akan sesuatu yaitu masa lalu yang hampir ia lupakan karena sudah tiga tahun lamanya.

"Sebentar kayaknya gue kenal eloh deh,,, eh eh eh.. Lo gavin kan" tanya dian pada sosok pria yang memang sangat dikenalinya.

"lya? Dari mana anda tau nama saya?" tanya pria itu yang memang bernama gavin.

"Sudah gue duga masa gak kenal gue sih apa gara-gara penampilan gue yang berbeda emang sih dulu pas smp gue cupu sekarang udah glow up"

"Smp? Kita pernah satu sekolah ya?" tanya gavin yang memang benar tidak tau siapa gadis yang didepannya itu.

"Beneran gak inget ternyata gue dian alvera satu kelas dengan lo dulu,, dan sekaligus pernah labrak lo pas malakin anak-anak kelas satu dulu,, dannn... yang pada akhirnya lo dihukum disuruh balikin tuh duit yang pernah lo ambil sama temen-temen geng lo ples disuruh bersihin wc"

Gavin menganga dibuatnya ternyata gadis didepannya ini adalah orang yang pernah jadi musuh bubuyutannya dulu ketika masih smp dan membuat dian dijauhi teman-teman satu kelasnya karena memang mereka dulu pernah satu kelas. Mengapa teman satu kelasnya bisa terhasut dengan omongan gavin yang notabenya mantan preman sekolah karna yah gavin merupakan anak terkaya di sekolah itu selain itu ia dijuluki pangerannya satu sekolah karena memiliki wajah tampan sekaligus postur tubuh yang ideal yang membuat seluruh siswi mengidolakannya kecuali dian.

Sedangkan dian hanya anak dari seorang pekerja serabutan yang tidak memiliki ibu karena beliau sudah lama meninggalkan anak-anaknya untuk selamanya dikarenakan mengidap penyakit saat dian berusia 15 tahun. Oleh karena itu semua teman kelasnya menjauhinya dan membencinya alasannya hanya karena masalah gavin selain itu ia pernah di olok-olok karena tidak memiliki ibu yang mendidiknya dengan benar alhasil ia tidak terima dan berkelahi dengan salah satu siswi di kelasnya itu dan membuatnya makin dibenci oleh semua siswi disana.

"Ohh.. dian yah maaf ngak ngenalin udah lama nggak ketemu kamu apa kabar?" tanya gavin yang tadi sempat pangling melihat dian yang jauh berbeda dengan yang dulu.

"Baik" jawab dian seadanya
"Lo yang nyrempet adek gue? Gimana ceritanya bisa kesrempet sama lo?"

"Ohh maaf sekali lagi tadi emang aku gak fokus bawa motornya sangking buru-burunya jadi akhirnya adik kamu dirawat disini" ucap gavin menjelaskan.

"Tapi kata dokter gak terlalu parah sehingga besok bisa dibawa pulang adik kamu" ucap gavin sekali lagi.

"Syukur kalau begitu"

"Aku juga sudah bayar semua kebutuhan adik kamu,, jadi kamu gak usah khawatir soal biaya"

"iya emang itu sudah tanggung Jawab lo kok" kali ini bukan dian yang menjawab melainkan renata yang sedari tadi diam.

"Udah-udah sekarang lo boleh pergi vin semuanya juga sudah beres jadi sudah ngak ada yang perlu dikawatirin lagi" ucap dian.

"Tapi kan dian.."

My Story Is With YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang