02

40 13 3
                                    

★

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kini si rambut gagak sedang duduk termenung di halaman rumah Kenma.

Bibi Kozume membolehkannya untuk tinggal di rumahnya sementara. Kuroo merasa bersalah, dia belum memberi tahu Bibi Kozume cerita yang sebenarnya.

 "Aku ingin pulang ke dunia asliku. Percuma berada di sini, bertemu tokoh kesukaanku tidak membuatku senang."

 Dia teringat kejadian kemarin. Dimana Kenma mengacuhkan Kuroo, bersikap seakan-akan dia tidak ada. Menyedihkan.

Manik mata Kuroo menangkap sesuatu yang aneh. Tak jauh dari tempat ia berada, Kuroo melihat sebuah pohon yang besar.

Pohon beringin itu terlihat suram. Para lumut menempel mengelilingi batang pohon tersebut. Seakan-akan menyebarkan hawa yang mengerikan.

"Pohon itu aneh." Kuroo berdiri dari duduknya, "tapi menarik."

Dia berjalan dengan hati-hati. Pelan-pelan ia menghampiri pohon tersebut. Dia sudah sampai, tangannya meraba-raba batang pohon itu.

"Hei!" Terdengar suara yang memanggilnya.

Dengan sigap Kuroo menoleh ke arah belakang. Itu suara Kenma!

Kenma berjalan mendekatinya. Lalu menarik tangan Kuroo kencang sekali. "Ow ow ow!"

 Si rambut puding itu terus menarik tangan Kuroo sampai halaman rumahnya.

"Kenapa, sih?" tanya Kuroo.

Kenma menarik baju Kuroo. Sehingga mereka saling berdekatan.

Angin bertiup pelan. Menggoyangkan rambut mereka bersamaan.

"Jangan sampai kau mendekati pohon itu. Jangan pernah." Kenma sedikit menekankan suaranya.

Kuroo ingin berkata sesuatu. Tapi Kenma menyelanya.

"Aku tahu. Kamu pasti penasaran, 'kan?" tanyanya.

Kuroo mengangguk.

"Ada apa dengan pohon itu?"

"Kau mau tahu, ya?" Kenma melepaskan tangannya. Membuat jarak mereka sedikit berjauhan. Kenma pun duduk di bawah pohon apel yang ditanam dekat halaman rumahnya.

  Eh, kenapa sifat Kenma sedikit berubah? pikir Kuroo.
Ah, mana dia tahu. Kuroo pun duduk di sebelah Kenma.

Kenma bersandar di batang pohon apel itu, dia mendongakkan kepalanya. Menatap langit yang cerah.
Dia mengangkat tangannya, seekor kupu-kupu datang dan hinggap di tangannya.

  "Sebelum itu, ada sesuatu yang aku ingin tanyakan, Rambut Gagak," Kenma melirik ke arah Kuroo, "aku penasaran, darimana kamu berasal? Aku tidak pernah melihat orang sepertimu sebelumnya,"

"Uh.." Kuroo bingung, "tidak tahu,"

"Tidak tahu?" tanya Kenma. Dia menekuk lututnya, kepalanya menoleh ke arahnya, penasaran.

Ephemeral Times || KuroKen FanficTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang