Raina

26 1 0
                                    

Kisah ini di mulai ketika aku duduk di bangku kuliah. Jadi ceritanya dia adalah kakak tingkatku yang dulunya apa ya aku lupa namanya, intinya dia itu kakak tingkat yang membantu kelompok kita pada masa okk maba di kampus.

Awalnya bisa saja, aku hanya membalas story yang dibuatnya. Tapi aku tidak menyangka kalau dia akan ingat dan sebaik itu padaku. Karena aku hanya mengikuti kegiatan okk dua hari terakhir, yaitu pada hari sabtu dan minggu.

Setelah kegiatan okk berakhir, aku makin sering melakukan komunikasi via whatsapp dengannya. Ternyata dia mahasiswa tingkat akhir yang sebentar lagi akan lulus. Umurnya 3 atau 4 tahun lebih tua dariku. Oh ya namanya, Tian dan namaku, Raina.

****

Tuk tuk tuk

Aku berjalan menaiki tangga menuju ruang kelas dengan sahabatku, Lina. Tak disangka aku berpapasan dengannya.

"Hei, Kak Tian," sapaku

"Hei, Raina. Ada mk malam ini?"

"Ya kak,"

Entah siapa yang mengajak berfoto, aku dan dia berfoto di lantai 2 dengan background spanduk organisasi yang ada di kampus kita. Tentu saja Lina yang mengambil gambarnya. Setelah berfoto aku pamit dan melanjutkan langkahku menuju ruang kelas.

Ting.
Dering suara handphoneku berbunyi, terlihat nama Kak Tian. Dia mengirimi pesan kepadaku dan kita pun terlarut dalam percakapan singkat melalui whatsapp sampai akhirnya dosen yang mengajar kelasku telah tiba. Aku memasukan handphoneku ke dalam tas dan mengikuti pelajaran.

Setelah kelas berakhir aku mengambil handphone dari dalam tas. Ada pesan dari Kak Tian, mengatakan bahwa dia telah pulang. Aku membalasnya dan mengatakan bahwa aku juga telah selesai dan akan segera pulang. Btw, itu pertemuan pertamaku dengannya setelah masa okk berakhir.

Aku dan dia memang tidak pernah pergi berdua ataupun bertemu dengan sengaja, kecuali ada hal penting. Karena aku bekerja dan rumahnya yang cukup jauh, jadi sulit untuk bertemu secara sengaja jika bukan karena urusan kampus.

****

Malam ini aku telah berada di kampus dengan teman-temanku. Kita mencari dosen untuk mengumpulkan tugas. Dan ternyata, aku melihat Kak Tian lagi di ruang itu dan Kak Tian melihatku, kemudian dia menyapaku dan ku balas dengan senyuman.

Tiba-tiba ada seorang temannya yang berkata, "Tian, ini yang namanya Raina itu?" Kak Tian hanya mengangguk dan aku hanya tersenyum tipis. Kemudian ruangan itu jadi ramai dengan suara ledekan dari teman-teman Kak Tian. Aku sangat malu.

Langsung saja aku dan teman-temanku menemui dosen untuk memberikan tugas. Setelah memberikan tugas itu aku pamit kepadanya melalui tatapan mata dan dia membalasnya dengan menganggukan kepala dan tersenyum kepadaku.

"Rai, itu beneran Kak Tian yang kemarinkan?" Tanya salah satu temanku, Lina. Aku hanya mengangguk.

"Ciee Raina," ledek temanku yang lain, Eca.

"Sudahlah, ayok kita pulang. Malam ini sudah bereskan tugas kita," kataku mengalihkan pembicaraan dan teman-temanku menganggukkan kepala dan kita berpisah untuk pulang.

Suatu hari aku melihat postingan story Kak Tian yang berisikan bahwa dia telah sidang, langsung saja aku membalasnya dan mengucapkan selamat.

Kemudian dia membalas, "Terimakasih, tapi masih ada sidang skripsi,"

"Wah kapan itu kak?"

"Belum tahu,"

"Kalau sudah dapat jadwalnya kasih tahu Raina ya Kak, nanti Raina ke kampus hehe,"

RainaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang