1. School Check

14 7 0
                                    


Dimohon untuk tidak mengsangkut pautkan cerita ini kepada tokoh dalam cerita ataupun pada cerita lain. Jadilah pembaca yang baik dan benar


~Happy Reading All~


"Woy santai aja kali, masih pagi ini" ucap Meira sembari mengikat tali sepatu. Padahal jam sudah menunjukkan pukul 07.10

"Lama banget dah" sewot Jelita sembari memasang wajah tak bersahabat. "Sabar dong Jel, ayo gas deh gue udah siap" balas Meira kepada Jelita, Lalu mereka pun berangkat menggunakan angkutan umum.

"Ngebut bang, udah kesiangan nih" kata Asifa kepada supir angkot tersebut. "Ih astaghfirullah pelan-pelan aja bang yang penting selamet" Raina merasa takut akan dibawa ngebut oleh angkot tersebut.
"Yaelah anak emak amat dah lu" ucap Zoya kepada Raina "Yaiyalah gue anak emak, masa gue anak sapi" balas Raina tidak terima. "Emohh dong" balas Meira sambil terkekeh yang membuat semua penumpang di dalam angkot sontak tertawa.

~

Seturunnya dari angkot, mereka pun berlari menuju gerbang karena pada saat itu gerbang sudah mau ditutup dan ternyata ada Aldi Anantha sang Ketua OSIS SMA Nusa Bangsa yang merupakan abang dari Zoya Anantha, dan rekannya Wakil Ketua OSIS David Atharazka.
"Tutup aja pak, biarin mereka dihukum sama Bu Elis" ucap Aldi kepada Pak Satpam. "Yaampun bang tega amat lo sama adek sendiri" Zoya sembari memasang muka melas

"Lagian suruh siapa kalian telat" David pun ikut menyahut. "Salahin tuh Meira ngaret banget, jadi telat kan kita" kata Jelita sambil melirik sinis kepada Meira. "Kok jadi nyalahin gue sih" balas Meira tidak terima. "Emang lo pe'a" sahut Asifa yang tadinya hanya menyimak perdebatan di pagi hari.

"Yaudah untuk kali ini gue biarin kalian masuk, tapi ada syaratnya" kata Aldi. "Syarat apaan? Buruan dikit napa keburu masuk nih" Meira merasa jengkel

"Rain, lo balik sekolah bareng sama gue ya, ngga ada penolakan" ucap Aldi melirik Raina. "Halahh modus banget lo bang" sembari memukul lengan Aldi

"Udahlah bukain aja Al, malah jadi bahas masalah perasaan" karena David melihat raut wajah Raina kurang meng-enakan.
Dan ternyata Bu Elis dari tadi sudah melihat dari kejauhan, alhasil mereka berlima pun terkena hukuman karena terlambat

~

"Gara-gara lo sih ra, jadi kita semua yang kena" kata Asifa kepada Meira. "Kok malah pada nyalahin gue sih. Rain belain gue dong" sahut Meira merengek kepada Raina

David pun melerai perdebatan mereka "Udahlah kasian Meira dipojokin mulu"
"Iya nih kasian bayi gue" ucap Raina karena Meira terus merengek kepadanya. "Daripada kalian debat mulu, mending cepet selesain hukuman kalian" kata Aldi merasa risih dengan perdebatan mereka

"Lo sih kak, pake negoisasi segala" ucap Jelita kepada Aldi. Zoya pun ikut menyahut "Tau nih, ngulur waktu kan jadinya"

Lalu mereka pun mengerjakan hukuman yang Bu Elis berikan hingga bel istirahat berbunyi

-🦋-

Setelah mengerjakan hukuman itu mereka semua pergi ke kantin.

"Cape banget gilaa, Sifa lu pesen makanan gih" kata Raina kelelahan setelah mengerjakan hukuman tadi
"Yaudah kalian mau pesen apa aja? Biar sekalian gue pesenin" Sifa menawarkan teman-temannya

"Gue mau jus jeruk aja satu" -Raina
"Gue mie ayam sama teh dingin satu" kata Jelita. "Gue samain aja sama Jeli" ucap Zoya menimpali

"Lo mau pesen apa ra?" Asifa bertanya kepada Meira karena dari tadi dia diam saja.
"Gue---", David pun datang bersama Aldi lalu mempotong ucapan Meira "Lo ngga usah pesen ra, udah gue pesenin tadi sekalian sama punya gue"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 16, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Butterfly Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang