01

15 6 1
                                    




~~~~~




Semuanya dimulai ketika aku memasuki Sekolah Dasar. Hari itu, hari dimana aku memulai kehidupan baru ku sebagai seorang siswi.

Seperti kebanyakan anak, aku diantarkan oleh ibuku hingga didepan kelas. Mata ku berkilau kagum melihat ruang kelas ku yang ramai dengan banyak anak, aku yakin pasti hidup ku akan jadi menyenangkan.

"Kau harus menjadi anak yang baik, jika ibu tau kau berbuat nakal akan ku pukul kau." Setidaknya itu lah yang ibu katakan padaku.

Perkataan ibu terngiang ngiang dipikiran ku, karena ucapan nya aku jadi takut berbaur dengan anak anak yang lain.

Aku melihat teman teman ku sangat asik berbicara dengan satu sama lain, aku ingin berbicara dengan mereka namun aku terlalu malu.

Ketika aku sedang melamun, seorang anak menghampiri meja ku, mengajak ku berteman.

"Hei kau! Mau berteman dengan ku?" Dia mengulurkan tangan nya, berharap aku membalas nya.

Dengan ragu, aku menjabat tangan nya. Senyum sumringah terpatri diwajah nya yang terbilang cantik, mulai dari itu, dia adalah teman ku

Tidak terasa tahun telah berganti, kini aku telah menginjak bangku kelas 4 Sekolah Dasar.

Hasil pembagian rapor ketika kenaikan kelas 4 cukup mengecewakan, ibuku memarahiku habis habisan karena peringkat ku yang turun drastis.

"Bagaimana bisa kau turun ke peringkat 5?! Padahal kau sudah mendapat peringkat 1 dua kali berturut turut! Ibu tidak mau tau, kau harus belajar lebih giat lagi!"

Aku menunduk takut, tidak berani menatap wajah ibuku yang terbilang menakutkan. Suaranya yang sangat keras membuat ku merinding.

Ku lihat ibu sudah mulai tenang, aku masuk ke dalam kamar dan mulai belajar. Ucapan ibu itu mutlak bagiku, aku tidak berani membantah ucapan.

"Kenapa ibu selalu berkata seperti itu, padahal aku sudah berusaha semaksimal mungkin." Isakan kecil keluar dari mulutku, aku mati matian berusaha agar ibu tidak mendengarnya.





Tahun 2018

Aku sudah menduduki bangku siswa tertinggi di Sekolah Dasar, kelas 6 dimana menjadi siswa tertua di Sekolah Dasar.

Tidak ada bedanya seperti dulu, teman ku tetap saja sedikit tidak sampai 5 orang. Namun ada satu orang teman yang begitu dekat dengan ku, bahkan aku sudah menganggap nya sebagai teman ku.

Gadis yang pandai menari, dan senantiasa menemani ku kemana pun aku pergi ketika berada disekolah.

Hal yang kami sukai pun sama, bahkan kami juga memiliki hobby yang sama yaitu berkhayal menjadi istri dari idol yang kami sukai.

Hingga suatu saat, aku melihat nya, dan tepat ada didepan nya. Dia di bentak oleh beberapa adik kelas, sedangkan aku hanya diam tidak bisa membantu nya.

Air matanya mengalir, dia menunduk, menangis dalam diam. Ketika gerombolan adik kelas itu telah pergi, aku mendekati nya, memeluk nya dan ikut menangis.

Melihat nya menangis seperti itu hatiku terasa sakit, dia dalam masalah sedangkan aku tidak bisa berbuat sesuatu.

Apa aku teman yang buruk?






Semua itu telah berlalu, kesalah pahaman telah diselesaikan secara tuntas. Begitupun dengan ujian kami yang mulai dekat.

Aku dan dia berdebat siapa yang akan menduduki peringkat 10 besar, tapi pada akhirnya aku berada di atas nya dan dia dibawah ku.

Kami menghabiskan sisa waktu kami sebelum kelulusan dengan bermain main, dan melakukan koreografi dari idol Kpop yang terkenal.

"Hei! Ketika kelulusan nanti, bagaiman kalau kita mempersembahkan tarian? Hanya kau dan aku."

Dengan semangat aku mengangguk, kembali melihat nya yang masih asik menari. Aku tidak sabar menunggu hal itu.



~~~~



Hari kelulusan telah tiba, dia berbohong. Dia mengatakan akan menari dengan ku, namun nyatanya dia menari bersama orang lain.

Dari bangku penonton, aku memandang nya sendu. Ucapan nya kala itu berputar dipikiran ku, namun apa boleh buat jika itu yang dia mau terserah saja.

Libur persiapan untuk masuk ke sekolah jenjang yang lebih tinggi tiba, tidak ada yang ku lakukan selain bermain ponsel.

Hari hari ku hanya di isi dengan bermain, makan, bermain ponsel, dan sebagainya. Pendaftaran ku untuk masuk ke SMP telah usai, aku sudah di terima dan tinggal menunggu waktu masuk nya saja.

"Kira kira, seperti apa teman teman ku disana ya?"



•••••



Tahun 2019

Hari pertama masuk sekolah, kehidupan baru dan teman teman baru. Aku berharap aku mendapat teman yang lebih baik dari pada  teman teman ku dulu.

Tidak seperti dulu, kini ayah ku yang mengantarku. Setelah dirasa sampai di kelas ku ayah pergi, dia berangkat untuk kerja.

Aku tidak peduli, yang pasti aku sudah sampai disekolah. Rasa gugup melingkupi hati ku, seperti biasa aku menjauh dari kerumunan siswa siswi.

Namun seorang siswi menarik perhatian ku, dia adalah teman ku dulu. Aku mendekatinya dan berbicara seperti biasa, dengan tambahan teman baru ku.

"Aku harap, kehidupan ku selanjutnya jauh lebih baik daripada sebelumnya."

"Itu tidak akan terjadi, karena sesuatu yang lebih berat akan datang suatu hari nanti."





See you next chapter~

"Jika yang lain bisa, kenapa harus saya?"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 05, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

•SISI GELAP KEHIDUPAN•Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang