03

517 68 13
                                    

.
.
.

"Boleh mencicipi milikmu?" Rosé mengangguk menggeser piring makanan nya untuk jennie.

"Ini enak tapi milikku seperti ada yang aneh" ucap jennie setelah mencicipi makanan milik rosé.

"Kenapa?" Jennie menggeleng tidak tahu.

"Seperti ada yang kurang saja"

"Ingin tukar" jennie menatap mata rosé yang terlihat sangat polos.

"Bolehkah?" Rosé tersenyum dan mengangguk.

Menggeser makanan nya dan menukar dengar milik jennie.

"Terima kasih sayang" suara nya sangat lembut saat mengatakan nya.

Rosé tersenyum dan mengangguk. Apa sih yang tidak untuk jennie.

Mereka melanjutkan makan siang nya dengan tenang, se-sekali mengobrol hal kecil.

LALU

"Saya melihat nya sedang makan siang di sebuah restoran dengan seorang gadis tuan"

"Gadis?.. siapa?"

"Maaf tuan, saya kurang tahu tentang gadis yang bersama dengan nona jennie. Dia memiliki ciri-ciri seperti rambutnya panjang berwarna pirang, dia juga lebih tinggi beberapa senti dari nona jennie. Mungkin hanya itu yang bisa saya sampaikan tuan"

"Yah terima kasih, kau boleh pergi" lelaki yang sudah berumur itu membungkuk sembilan puluh derajat pada sang atasannya dan pergi meninggalkan ruangan.

Ruangan yang sangat sempit dan berantakan bayangkan saja ruangan sepetak dengan meja dan kursi di tengah-tengah, tembok putih yang penuh dengan coretan tinta merah dan hitam menjadi satu,entah apa semua ini.

Dengan lelaki dewasa..berdiri sandar di depan meja menatap lurus objek kesukaannya.

Tersenyum dengan sangat manis hingga siapapun yang melihat nya akan ikut tersenyum dengan gilanya.

Dia mulai kembali ke alam sadar nya.. berdiri tegak merapikan sedikit jas yang dipakai.

Menggerakkan tulang bawahnya untuk meninggalkan ruangan sempit ini.

Bernafas dengan udara baru saat setelah keluar, berjalan ke arah mobil hitam kesayangannya.

"Saat nya bermain"

Guman nya sebelum melajukan mobil untuk meninggalkan tempat ini.

LALU

"hubungi aku jika sudah sampai" rosé mengangguk.. menanggapi omongan jennie.

Selesai makan siang tadi rosé langsung mengantar jennie ke kantor nya lagi.

"Iya, aku akan menghubungimu nanti" mereka berdiri di depan mobil rosé, dia ikut turun untuk melihat jennie masuk.

"Ya sudah aku masuk dulu ya" rosé tersenyum dan mengangguk.

Melambai saat jennie berjalan untuk masuk.

Rosé tersenyum kecil dan melangkahkan kaki nya untuk kembali ke pekerjaan nya.. yaitu menjaga toko bunga kesayangan nya.

LALU

Jennie berjalan dengan aura nya yang sangat mewah.. kaki jenjang dan sepatu tinggi itu seperti sepasang yang serasi.

Semua membungkuk padanya memberi hormat. Gadis dengan sejuta kesempurnaan tanpa cacat.. menjadi seorang yang di puja banyak orang.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 29, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

LALU -CHAENNIE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang