bab XX

281 45 6
                                    

"Jidat!! Aku duluan, ya!" ucap Ino sambil melambaikan tangannya.

"Hati-hati dijalan, pig!" Sakura pun membalas lambaiannya.

Wanita dengan surai merah muda itu masih berdiri didepan gerbang sekolah menunggu Seseorang yang akan menjemputnya. Tidak biasanya belum ada yang datang menjemput.

"Sakura."

Gadis itu menoleh kearah sumber suara. Ia kemudian menyipitkan mata menatap Seorang Pria tak dikenal yang memanggil namanya.

"Anda siapa?"

"Ah maaf, karena saya tidak mengenalkan diri terlebih dahulu," berjalan menghampiri wanita tersebut, "perkenalkan, saya Neji."

"Neji?"

Pria itu mengangguk, "apa kau tidak ingat denganku? Padahal dulu sekali kita pernah bertemu."

Wanita itu masih menatap curiga kearah pria bernama Neji tersebut, pasalnya ia sama sekali tidak ingat pernah bertemu dengan pria tersebut.

Neji tersenyum, "ternyata benar, lau pasti lupa denganku," pria itu memasukan sebelah tangannya kedalam saku jas, lalu meraih sesuatu dari dalam sana dan menunjukannya pada wanita tersebut, "apa kau masih ingat ini?" Neji menunjukan sebuah gantungan kunci berbentuk bunga sakura.

Pupil emerald Sakura pun membola menatap gantungan kunci tersebut, "kau? Kau anak laki-laki yang pernah aku temui di taman bermain dekat sekolah ku dulu? Tapi, tapi kenapa kau bisa tahu namaku?"

Neji mengangguk, "kau sendiri yang memperkenalkan diri padaku. Dulu kau masih duduk di sekolah dasar. Saat aku sedang bersedih disebuah ayunan di taman bermain, tiba-tiba kau menghampiriku dan memberi gantungan kunci ini," menatap gantungan kunci yang masih berada ditangannya, "aku masih menyimpannya sampai saat ini."

"Wow!! Aku sangat terharu," Sakura tersenyum kearah Neji, "tapi, bagaimana bisa kau ada disini? Apa kau juga tinggal disini?"

Neji menggeleng, "aku tinggal di Osaka."

"Jadi, sedang apa kau disini?" Sakura menatap heran kearah Neji.

"Aku sedang dalam perjalanan bisnis, dan kebetulan sekali aku melihat mu berdiri sendirian didepan sekolah. Aku sempat memastikan beberapa menit apakah kau gadis yang pernah ku temui atau bukan."

"Mata mu tajam juga."

Neji tersenyum, "apa kau sedang menunggu Seseorang?"

Mengangguk, "aku sedang menunggu jemputanku."

"Mau ku antar?"

"Ti--"

"Sakura!"

Tiba-tiba saja ada seseorang yang memanggil dan membuat kedua orang tersebut menoleh.

"Senpai?" Sakura menatap Chifuyu yang berjalan menghampirinya.

"Ah maaf, apa aku mengganggu kalian?"

'Ya, sangat mengganggu.' Batin Neji. Namun, ia tidak bisa mengatakan hal tersebut.

Sedangkan Sakura menggelengkan kepalanya, "ada apa Senpai?"

"Aku hanya ingin mengingatkan, jika hari ini adalah jadwal Loui untuk vaksin," ucap Chifuyu. Entah kenapa, pemuda tersebut merasa jika ada yang aneh dengan pria yang sedang bersama Sakura.

Sakura menepuk jidatnya, "ASTAGA!!! Untung Senpai mengingatkanku. Aku benar-benar lupa," ia kemudian menoleh kearah Neji, "maaf, Neji-san. Sepertinya lain kali saja kita pulang bersama."

"Tidak apa-apa, Sakura. Aku harap kita dapat bertemu lagi," Neji tersenyum kearah Sakura.

Wanita itu mengangguk, "kalau begitu, kami pergi dulu," ia kemudian menoleh kearah Chifuyu, "mari Senpai. Tapi, kita mampir dulu ke mansion untuk menjemput Loui."

Gadis milik geng Mafia ( Fanfiction  )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang