Part 2 (End)

0 0 0
                                    


Hampir saja Lina menangis didepannya, untungnya, Lina tidak melupakan orang yang sedang mengantre dibelakangnya, jadi ia kembali tersenyum menutupi kesedihannya tersebut dan berlalu dari sana.

***

Beberapa bulan setelah fansign.

Hari itu Lina benar-benar tidak ada aktivitas keluar rumah karena hari itu hari minggu, karena bosan Lina menyekroll layar gawainya dan menemukan sebuah berita.

Bukan sebuah berita baik yang ia dapat, yang Lina dapat adalah sebuah kasus yang menimpa artis yang ia ikuti informasi keartisannya.

Dan sebuah surat yang terposting disosial media sang artis, surat tersebut adalah sebuah permintaan maaf kepada fans dan pernyataan berhenti sementara dari dunia keartisannya.

Kasus yang menurut Lina tidak mungkin dilakukan oleh artis tersebut. Namun, Lina hanyalah seseorang yang melihat sang artis didepan layar gawai dan televisinya.

Lina mengerti bahwa saat itu kasus itu belum menemukan titik terang, ia harus menjadi pihak netral.

Sejujurnya, Lina sedih dengan hal tersebut, namun sekali lagi. Ia hanya melihat sang artis didepan layar. Catat. Didepan Layar.

Walaupun ia pernah bertemu dengan sang artis, Namun itupun banyak orang dengan pengawasan staff dan penjaga.

2 bulan sudah berlalu, akhirnya ada titik terang dari kasus tersebut.

Saat itu lelaki tersebut tengah naik daun. Namanya menghiasi acara-acara variety show, dunia modeling, dan akan comeback dengan grubnya

Mungkin karena itu, orang yang tidak bertanggung jawab memfitnahnya hingga album tersebut harus diundur. Lina bersyukur bahwa firasatnya benar.

Namun belum ada tanda-tanda sang artis akan kembali kedunia keartisannya.

Karena hal tersebut Lina sedih. Ia rindu. Rindu dengan tingkah absurd dan random lelaki tersebut di depan layar dengan senyumnya yang merekah, senyum yang membuat Lina tertawa saat melihatnya.

Saat Lina melihat kembali video yang ada sang artis ia menoleh dan melihat ke rak dimana ia menyimpan album yang tahun lalu ia bawa ke acara fansign. Lina mendekati rak tersebut dan mengambil album itu.

Semangat kawanku, kamu hebat bisa berdiri menunggu giliranmu dari banyaknya orang didepanmu

Lina meneteskan air mata saat membaca tulisan tersebut. Tulisan yang ditulis lelaki tersebut saat ia bersedih atas berita tentang ayahnya yang ia dapat disaat bersamaan dengan fansign pertamannya.

'Kenapa? Kita tidak benar-benar saling mengenal, namun hanya dengan hal yang menimpamu saat ini, memori saat aku tertawa melihat tingkat lakumu, dan kenangan kecil saat bertemu denganmu membuatku sangat sedih hingga menangis?' Batin Lina

Lina akan selalu menunggu lelaki tersebut kembali kedunia keartisannya.































Semangat kawanku, kamu hebat bisa bertahan dari kerasnya dunia yang kamu tekuni, tetaplah berdiri karena orang-orang yang sayang padamu, aku dan fansmu yang lain menunggumu kembali. Ingatlah kami saat mereka mulai menjatuhkanmu kembali

We love you. We miss you

Sincerely,
Lina

Didepan LayarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang