ep.03 •Mr park's house•

259 53 4
                                    

Rasanya aku hampir tidak pernah tidur senyenyak ini. Aku sudah tersadar dari tidur namun aku tidak ingin bangun dari tempat tidur yang sangat empuk ini. Aku ingin tidur lebih lama lagi. Bau spreinya wangi dan bantalnya seperti marshmallow.

"Kalau sudah bangun. Cepat bangunlah."

Mendengar suara seorang wanita yang tidak aku kenal. Aku pun dengan cepat membuka mataku karena teringat kejadian tadi malam. Saat aku disuntik suatu cairan yang tidak aku kenal. Sial, aku benar-benar lengah.

Wanita yang berbicara tadi memakai gaun mewah dengan riasan rambut yang elegan. Ia duduk tersenyum dengan anggun di dekatku.

"Siapa kau?" tanyaku.

"Kau tidak mengenalku?"

Benar, sepertinya aku pernah melihatnya. Ia seperti selebriti bukan? Atau ia pernah menjadi pemain suatu drama. Apa ia seorang model majalah? Aku tidak terlalu tahu tentang dunia entertainment. Duniaku hanya ada babi dan darah.

"Aigoo, kau tidak mengenalku? Aku saja tahu semua tentangmu. Kau kuliah di Universitas Seoul dengan jurusan hukum. Hobimu adalah belajar, memanah, dan angkat beban. Kegiatan sehari-hari adalah memotong daging babi dan memeras darah. Punya appa-eomma lengkap dan juga seorang adik. Apa perlu kusebutkan semua piala yang berada di kamarmu?"

Aku terkejut. Siapa orang ini? Mau apa dia denganku. Perilakunya yang membawaku dengan menyuntikkanku pasti ia berniat jahat padaku.

Aku beranjak dari tempat tidurku. Dengan cepat membuka pintu kamar tetapi ternyata ada dua orang pria berjas hitam menghadangku di pintu.

"Jangan khawatir. Aku tidak akan melukaimu karena yang akan aku lakukan padamu adalah negosiasi," jelas wanita itu.

Ah, akhirnya aku mengingat wanita itu. Ia adalah adiknya dewan pertahanan kerajaan ini. Wanita ini juga CEO Mist-Entertainment. Apa karena obat bius yang disuntik padaku aku jadi lama berpikir?

"Nyonya Park, apa yang membuatmu harus membawaku dengan membiusku?" tanyaku padanya.

Ia tertawa kecil. "Akhirnya kau mengingatku. Sebelum bicara, kau harus sarapan dulu. Pasti obat bius itu sulit membuatmu fokus. Ayo," ajaknya.

Saat ia mendekatiku. Aku dapat mencium bau wangi lembut dan mewah dari tubuhnya. Melihat wajahnya yang berkelas aku jadi mengaguminya. Bukankah aku harusnya beruntung dapat menyentuhnya seperti sekarang ini ia menggandengku menuju ruang makan yang ada di rumah ini.

Rumahnya besar, wangi, dan bersih. Untuk seseorang sepertiku yang tiap harinya memegang daging dan darah tidak pantas berada di sini.

Kami sampai di ruang makan dengan meja panjang berada di tengah ruangan. Aku diletakan di kursi dan Nyonya park duduk di hadapanku.

"Tolong makanannya." Ia berseru pada pelayan yang akan menghidangkan makanan. Kemudian seorang pelayan menaruh piring dengan steak sapi di depanku.

Mataku berbinar melihat makanan cantik yang sudah ada di depanku.

"Apa kau punya bakso?" tanyaku pada pelayan itu tanpa rasa malu.

"Saya akan meminta koki untuk membuatkannya," ucap pelayan itu.

Nyonya park tertawa. "Minta apapun yang kau mau Chaeyoung karena ini akan menjadi rumahmu."

"KHUUKK! Khuk.. khuk.." aku tersedak ketika sedang menggigit sepotong steak.

"Aigoo, minumlah dulu."

Setelah aku meminum jus jeruk itu, aku kembali bertanya, "Nyonya Park, tolong jelaskan." Aku mendesaknya.

"Chae, kau bisa memanggilku bibi Park."[harusnya manggil 'gomo' kalau saudara perempuan ayah tapi menurut Author kurang bagus, jadi diganti 'bibi Park' aja hehe]

•The Lady Stuntman• (Jjk X Rose)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang