Malam ini Ara sudah memutuskan untuk pantang tidur sebelum pagi. Hal ini dikarenakan besok siang dia akan melakukan diskusi bersama dosennya terkait salah satu kasus pasien pada stase yang sedang dia jalani sekarang.
Ara membenarkan posisi kacamatanya yang lagi-lagi turun. Ia kemudian menghela nafas dan meregangkan tubuhnya, kemudian kembali membaca jurnal yang sudah dia temukan dan mencatat hal-hal penting yang sekiranya akan ditanyakan saat diskusi pada buku catatannya.
Sebenarnya Ara sudah capek banget. Kalo ditanya masih mau belajar atau tidak, jelas jawabannya adalah tidak. Dia cuma ingin tidur sampai tiga hari ke depan, tapi tentu saja itu tidak mungkin.
Hari ini kegiatan Ara cukup hectic karena pagi tadi ada kecelakaan beruntun di daerah Rumah Sakit Ara koas sehingga banyak hal yang harus dilakukan dalam satu waktu. Untungnya semua berjalan lancar sampai selesai, semua pasien dapat ditangani dengan baik. Setidaknya walaupun Ara merasa capek, tidak ada hal buruk yang terjadi selama di Rumah Sakit tadi.
Ara terlalu fokus belajar hingga tidak sadar ada suara yang memanggil-manggil namanya dari ruang tamu. Tentu saja itu suara Jay yang baru saja menyelesaikan kegiatan photoshootnya hari ini.
Jay kemudian berjalan pelan ke kamar. Dia pikir Ara sudah tidur sehingga dia membuka pintu dengan sangat pelan. Namun ternyata tebakannya salah. Gadis yang daritadi dia panggil-panggil tengah fokus di meja belajarnya.
Jay akhirnya memutuskan untuk ke dapur untuk membuatkan Ara hot chocolate. Tadinya dia ingin membuatkan kopi untuk membantu Ara agar tetap terjaga, tapi Ara juga perlu istirahat sehingga Jay mengganti pilihannya pada hot chocolate.
Setelah beberapa menit berlalu, Jay kembali berjalan ke kamar dengan hot chocolate di tangannya. Ia berdiri di belakang Ara sambil tersenyum kecil melihat Ara yang sangat fokus dengan kegiatannya hingga tidak sadar ada orang lain di sekitarnya.
Tangannya kemudian terulur untuk mengaitkan beberapa helai rambut Ara yang terlepas dari hair bun-nya ke telinga Ara.
Ara tersontak kaget dan menoleh ke arah kiri, mendapati Jay yang sedang berdiri sambil membawa mug yang mengepulkan asap di atasnya.
"JAAAAYYY" sapa Ara ceria dengan senyum lebarnya yang otomatis membuat Jay tertawa karena gemas melihat tingkah pacarnya itu.
Jay menyodorkan mug yang dibawanya ke arah Ara, "nih minum dulu" ucapnya, kemudian duduk di tepi kasur yang berada persis di sebelah meja belajar.
Ara meraih mug tersebut dan menegak hot chocolate tersebut beberapa kali.
Jay mengusap-ngusap kepala Ara pelan, "capek ya?" tanyanya setelah menyadari kantung mata yang cukup gelap di balik kacamata yang Ara gunakan.
Ara menganggukkan kepalanya beberapa kali, "tapi karena udah liat kamu capeknya jadi ilang" cengir Ara.
Jay kembali ketawa, "kamu nih bisa-bisanya gombal"
"Loh beneran" Ara meyakinkan Jay yang dibalas senyum hangat olehnya.
"Yaudah lanjut lagi belajarnya, tapi jam 2 udahan dulu ya, kasian badan kamu"
Ara mengangguk setuju dan lanjut fokus pada jurnal dan buku-buku di depannya.
Jay kemudian beranjak ke kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya setelah seharian berada di luar. Setelahnya, ia berjalan menuju kasur dan menyandarkan tubuhnya pada tepi kasur lalu memainkan ponselnya, sembari sesekali melirik ke arah Ara yang masih fokus pada kegiatannya. Ia memutuskan untuk menemani Ara belajar dan memastikan bahwa Ara benar-benar akan menyelesaikan kegiatannya jam 2 nanti lalu tidur. Jika tidak, Jay yakin Ara akan memutuskan untuk terjaga hingga pagi dan Jay tidak mau hal itu terjadi.
Terakhir kali Ara seperti itu, dia langsung tumbang dan berakhir dirawat di Rumah Sakit selama dua hari.
Satu jam sudah berlalu dan jam akhirnya menunjukkan pukul 2 pagi. Jay meletakkan ponselnya kemudian menatap Ara yang masih saja fokus dengan catatannya.
"It's already 2 AM" ucap Jay.
Ara menoleh ke arah Jay, "okay" balasnya.
"Tapi bangunin aku jam 5, ya?"
"Jam 6"
"Jam 5, Jay, please. Masih banyak yang belum aku pelajarin" bujuk Ara.
"Jam 6 atau aku biarin kamu tidur sampe siang" final Jay.
Ara mendengus, "okay okay jam 6" ucap Ara sinis.
Ia kemudian menuju kamar mandi untuk mencuci wajahnya dan menyikat gigi.
Setelah selesai, Ara berjalan dan naik ke atas kasur lalu tidur di samping Jay yang dengan senang hati langsung memeluk tubuhnya.
"Night" ucap Ara.
"Good night, Ra" balas Jay.
Keduanya kemudian terlelap.
KAMU SEDANG MEMBACA
With P.JS (Imagine x Jay / Park Jongseong Enhypen)
FanfictionDaily life with Park Jongseong as your boyfriend [mostly oneshot, no storyline, written in indo and broken eng] © winwinyourheart