perfume

40 2 0
                                    

Ara kini sedang berada di salah satu restoran fast food di kotanya untuk membeli makanan tentunya. Hari ini dia sedang tidak ada jadwal koas tapi terlalu malas untuk memasak sehingga ia memutuskan untuk membeli makanan di luar sekalian refreshing melihat jalanan.

Sementara Jay sedang berara di agensinya untuk mendiskusikan terkait projek brand baru yang akan menggunakan dirinya sebagai model.

"Uhm, saya mau pesen beef curry satu, spicy wings yang isi 10, sama corn cheese dua, di take away ya" ucap Ara pada pelayan di meja kasir.

Setelahnya melakukan pembayaran, Ara duduk di salah satu meja untuk menunggu pesanannya yang sedang disiapkan.

Ia memainkan ponselnya untuk menghabiskan waktu. Wajah pacarnya beberapa kali lewat di timeline media sosialnya, menampilkan foto Jay dengan berbagai brand yang ia bintangi.

"He sure attractive as hell" ucap Ara pelan sambil mengambil beberapa screenshot dari foto-foto yang ia lihat kemudian mengirimnya pada Jay diikuti dengan kalimat yang tentunya akan membuat wajah Jay merah padam.

Ara senang memuji Jay, bukan karena kebiasaan atau iseng tapi ia ingin Jay tahu bahwa dirinya memang sekeren itu dan Ara bangga padanya.

Beberapa menit kemudian pesanan Ara jadi, ia langsung mengambil plastik berisikan makanan tersebut dan melenggang pergi dari restoran.

Restoran faat food yang tadi Ara datangi terletak tidak terlalu jauh dari apartmentnya sehingga ia memutuskan untuk pergi dengan jalan kaki.

Sebuah toko parfum menarik perhatian Ara, ia tiba-tiba teringat Jay pernah bilang bahwa ia ingin mencoba parfum yang kini terpajang di jendela depan toko tersebut. Ara pun berjalan masuk ke toko tersebut dan melihat-lihat parfum di sana.

Setelah mencoba beberapa tester parfum, Ara akhirnya memutuskan untuk parfum yang Jay inginkan. Tidak ada alasan, ia hanya ingin saja membelikan Jay barang yang laki-laki itu inginkan.

Ara kemudian kembali berjalan pulang ke apartmentnya.

"Hei, Ra" sapa Jay dari dapur yang membuat Ara sedikit terlonjak kaget karena tidak menyangka kalau Jay sudah pulang.

Jay terkekeh melihat respon Ara.

"What did you buy?" tanya Jay sambil melirik plastik berisikan makanan yang tadi Ara beli kemudian meletakkan gelas yang ia gunakan untuk minum ke meja pantry.

"I bought our favorite foods. Curry and corn for you and chicken for me" jelas Ara sambil mengeluarkan kotak-kotak makanan dari dalam plastik tersebut dan menatanya di meja pantry.

Jay membantu Ara dengan mengambil piring dan juga sendok makan. Ia kemudian membuka kotak makanan tersebut dengan wajah bersemangat.

"Kamu kelaperan ya?" tanya Ara dengan wajah geli.

Jay menyengir dan memamerkan deretan giginya yang rapih, "aku cuma sarapan sereal tadi and it's already 3 PM now" ucapnya sambil menngerucutkan bibirnya.

"Poor my boyfriend, makan yang banyak kalo gitu, aku beli ayamnya banyak kok kalo kamu masih kurang" Ara mengusap kepala Jay seperti anak kecil lalu duduk di depannya.

Keduanya kemudian makan diiringi dengan obrolan-obrolan ringan.

"Oh! i have something for you" ucap Ara setelah keduanya sudah menghabiskan makanan berat dan tengah menikmati corn cheese yang tadi Ara beli.

Jay mengerutkan keningnya bingung.

Ara kemudian menyodorkan paper bag berwarna hitam pada Jay yang tentunya diterima Jay dengan wajah bingungnya.

"What's this...?" tanyanya heran sambil melihat isi dari paper bag tersebut.

"Oh God, babe!?" Jay menatap Ara tidak percaya.

Jay segera mengitari meja pantry dan memeluk tubuh Ara dari samping, ia juga memberi kecupan beberapa kali di puncak kepala Ara.

"Thank you so much" ucap Jay masih sambil memeluknya.

Ara memutar badannya dan membalas pelukan Jay, "anytime, it isn't something special though"

"No no no, of course it is special!" bantah Jay.

Ara tertawa kecil, wajahnya mendongak untuk menatap Jay, "cobain dong parfumnya" pinta Ara yang tentu saja langsung dituruti oleh Jay.

Jay membuka kotak parfum tersebut kemudian menyemprotkan beberapa kali pada pergelangan tangan dan juga lehernya.

"Smells good, right?" tanya Jay.

Ara menganggukkan kepalanya, "it suits you, kamu tuh emang jago banget deh kalo soal ginian"

Jay terkekeh dan kembali berdiri di belakang Ara untuk memeluknya lagi. Jay mengistirahatkan kepalanya pada pundak Ara, "i'm so lucky to have you" ucapnya pelan.

Pipi Ara bersemu merah mendengar ucapan Jay.

"Jangan gitu, aku salting" ara menutup wajahnya dengan kedua tangannya.

"You're so cute" puji Jay semakin menjadi dan menyebabkan wajah Ara semakin merah.

"Stop it.." Ara menyikut perut Jay pelan.

"Okay, okay, sorry" Jay melepas pelukannya dan meraih tangan Ara untuk tidak menutupi wajahnya lagi.

Jay tersenyum kecil pada Ara dan menatapnya dalam, "i'm so lucky to have you, Ra" ucapnya tulus.

Wajah Ara kembali merah padam dan bibirnya terangkat membentuk senyum lebar.

Jay yang gemas sendiri melihat reaksi Ara kembali membawanya ke dalam sebuah pelukan dan menghujani puncak kepala Ara dengan kecupan.

"You sure loves me a lot" kekeh Ara.

"I do"

"I do love you a lot too, more than you know" balas Ara.

Kini wajah Jay yang menjadi merah padam. Guess the table have turned.

"Okay, now you're the one who need to stop" Jay menatap Ara dengan pipinya yang masih merah.

"What? i love you so much that i want to tell you about it every second" Ara menatap Jay dengan puppy eyesnya.

Jay memegang keningnya dengan satu tangan, salah tingkah sendiri mendengar ucapan Ara.

Pada akhirnya keduanya berperang untuk saling membuat salah tingkah satu sama lain.

With P.JS (Imagine x Jay / Park Jongseong Enhypen)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang