"Aku harap kamu tidak seperti senja yang datang hanya sementara"
-bumi-Bumi kini sudah sampai di tempat terfavoritnya bersama sang ibu yaitu pantai. Bayangan senyum cantik sang ibu masih setia berada di dalam ingatannya.
Iya masih sangat hapal wajah ceria sang ibu ketika masih berada disisinya. Kini hanya ada kenangan sesat dari wanita berusia sekitar 39 tahun tersebut.
Bumi menelusuri pantai tersebut kemudian dia terduduk di atas pasir putih sambil sesekali melihat ke arah matahari yang kian detik akan menyembunyikan keindahannya dan akan berubah menjadi malam
Bumi menghirup Udara segar di sore hari ini, dengan hati dan pikiran yang benar -benar kacau.
"Tinggal berapa bulan lagi, bumi bisa ketemu sama ibu? Bumi kangen ibu. " ucap sambil menahan ke arah langit sore hari ini.
"Kalau bumi ninggalin ayah, ayah bakal senang atau sedih ya bu?" Sambungnya, dengan posisi yang masih sama dengan menatap ke arah langit sore. kemudian seketika darah kental keluar dari hidungnya.
Cepat-cepat bumi mengeluarkan tisu di dalam saku nya bajunya lalu mengelap darah yang terus mengalir tanpa henti.
Setelah merasa darahnya terhenti bumi buru buru bangun dari duduknya tak lupa membuang tisu bekas darah ke tempat sampah terdekat di pantai.
Sebelum akhirnya dia pergi menuju rumah, dia membersihkan terlebih dahulu darah yang tersisi baju nya maupun di tangannya.
『••✎••』
Seorang gadis tengah terduduk di sebuah kursi yang berada di balkon kamarnya itu dengan sebatang rokok di tangan kanannya
ia menghirup rokok tersebut dengan begitu telaten tak lupa ia menghembuskan asap rokok ke luar mulutnya.
Pada sore hari di balkon kamar gadis itu mendengar pertengkaran kedua orang tuanya, namun gadis tersebut memilih menghiraukan pertengkaran dari kedua orang tuanya tersebut karena Ia sudah lelah mendengar keributan dari kedua orang tuanya di karenakan adanya orang ketiga dalam hubungan mereka.
"Kamu indah, tapi kenapa hanya sesaat?" Ucapnya kepada langit Sore ini.
Nama gadis tersebut adalah Zara ratu antariksa seorang anak pemilik sekolah. dan orang yang paling di takuti di SMA negeri sembilan.
Zara bangkit dari duduknya, tak lupa dia mematikan sebatang rokok yang masih menyala di tangannya itu.
Setelah selesai dengan kegiatannya, Zara kembali kedalam kamar dan merebahkan tubuhnya di atas kasur miliknya, lalu ia tertidur dengan begitu saja.
......
Hallo, maaf kalau ceritanya rada gak jelas.
Jangan lupa votmen setiap bab nya terimakasih.
Sampai bertemu di cerita berikutnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
surat kecil untuk ayah dari bumi| HIATUS
Novela Juvenil"Apa itu rumah? Yang seharusnya tempat ternyaman, kini menjadi tempat yang sangat menakutkan untuk pulang" -bumi Reno gibrano- Votmen setiap babnya terima kasih belajar menghargai karya orang lain. Cerita ini hasil dari pemikiran auth...