Keesokan hari nya dio dan teman-temannya pergi ke salah satu ruang di sekolah yang sudah tidak dipakai karna menurut sebagian murid ruangan tersebut merupakan ruangan yang angker karena terdapat satu peristiwa salah satu siswa bunuh diri.
"guys yakin kalian mau masuk?"ucap sean
" yakin lah, emng kenapa lo takut ya?" ucap dio
" ga, gw ga takut!"ucap sean
" yaudah ayo masuk"ucap satya
skip
dio dan teman-temannya sudah masuk ke dalam ruanagan tersebut. meskipun ruangan tersebut masih dibilang cukup bagus, tetapi ruangan itu menyimpan banyak barang yang sudah sangat kuno. Sean yang merasa ganjal di dalam ruangan tersebut pun hanya bisa diam karna jika ia bilang pada yang lain mereka pun tidak ada yang percaya
" wah cocok nih ruangan nya buat jadi markas" ucap ethan
"gw setuju sama lo than"ucap azka
"lebih baik kita cari tempat lain deh than"ucap dio
"kenapa? disini sepi ga ada yang ganggu markas"ucap ethan
"masalahnya ruangan ini kan bekas orang bunuh diri than"ucap sean
" b-bunuh diri?"tanya ethan
"iya tempat ini pernah digunain sama salah satu siswa alumni sekolah yang bunuh diri karna menjadi korban bully"jelas dio selaku ia anak pemilik sekolah
" ih gamau deh kalo gitu mah"ucap ethan
" hayo kalian ngapain disini?"
"REI!!"ucap dio dan yg lain
" kalian kenapa? kok kaget sih" ucap Renata atau Rei
"lo ngagetin bego!"-all(kec rei)
"heheh maaf, kalian ngapain disini? oiya ethan,dio,satya kalian dipanggil sama pak suho"ucap rei
"oh itu aja? oke deh"ucap dio
"OIYA REI NTAR KE KANTIN BARENG GW YA!"ucap satya
" hahah iyaa"ucap rei
setelah mereka pergi rei pun penasaran apa yang ada di dalam ruangan tersebut,tiba-tiba ada sebuah tangan yang memegang pergelangan tangan rei. rei pun menoleh dan ternyata itu adalah sean.
" ngapain disini lo rei? ayo ke kelas gw anter"ucap sean
"tapi seann" ucapan rei terputus karna sean terlebih dahulu memotong perkataan nya dan langsung menarik tangan rei
