Hai, nama ku Alexandra Hermansyah , kalian bisa memanggilku Alexa. Aku duduk dibangku 2 SMA. Aku punya 2 kakak laki laki, kakak pertama ku bernama Axelandra Hermansyah, biasanya aku panggil bang Axel, ia sudah kuliah semester 2. Dan kakak kedua ku bernama Alexander Hermansyah, biasanya aku panggil bang Alex, ia kelas 3 SMA. Ia juga satu sekolah dengan ku.
*Tok *tok
"Heh, apaan sih?!" Ucapku sambil beranjak dari kasur lalu membuka pintu kamar ku.
"Apanya apaan?" Ucap abangku, Alex.
"Ish, tadi lo ngetuk pintu kamar gue tadi kenapa?" Ucapku yang hampir tersulut emosi.
"Ohh, nggak ada apa-apa sih, iseng doang." Ucapnya lalu ia pergi tanpa merasa bersalah.
Aku hanya berdecak sebal melihat kepergiannya lalu menutup pintu kamarnya lagi. Dan tidak lama setelah aku membaringkan tubuhku di kasur, ia mengetuk pintunya lagi, kali ini ketukannya terus menerus tak ada henti. Dan aku membuka kan pintu kamarku dengan berat hati.
"Apa lagi sih?!" Ucapku sambil menatap wajahnya dengan tajam.
"Dipanggil mama sana." Ucapnya lalu ia pergi mendahului ku. Karena kesal, aku pun menendang punggung bang Alex.
"Ish, apaan sih?" Ucapnya sambil meringis kesakitan dan memegangi punggungnya
"Lagian siapa suruh ngetuk pintu kamar orang? Kayak orang gila, tahu nggak?" Ucapku dan sengaja menyenggol lengannya
"Apa ma?" Ucapku sambil melihat punggung mama ku yang sedang memotong sayuran.
"Bisa bantuin mama?" Ucapnya sambil mengarahkan pandangannya kearahku dan tersenyum
"Iya bisa, apa yang harus ku lakukan?" Ucapku sambil melihat masakan mama ku yang hampir jadi.
"Bisa belikan bahan bahan di warung yang dekat zebra cross?"
"Bisa kok." Ucapku sambil tersenyum tipis
"Okelah, nih catatannya, uangnya ada di meja tuh."
"Oke~." Lalu mama ku menyodorkan catatannya, aku mengambil uang yang dimeja, dan lekas pergi.
"Eh, mau kemana?" Ucap bang Axel yang sedari sedang duduk diteras.
"Mau ke warung disuruh mama." Ucapku sambil menunjukkan catatan ke arahnya.
"Ohh, ganbatte-ganbatte." Ucapnya sambil mengacungkan jempol ke arahku
(Ganbatte / 頑張って : Semoga berhasil)"Yosh, makasih."Ucapku sambil berlari melesat jauh.
Sesampainya di warung dan aku pun langsung mengambil barang barangnya yangsesuai dengan catatan yang ku bawa. Setelah itu aku pun membawa belanjaanya keke penjualnya.
"Totalnya jadi Rp.50.000,00 ya"
"Ah iya, ini uangnya."
"Terimakasih"
Aku pun berjalan ke tepi zebra crossdan menunggu lampu hijau dinyalakan.
"Hahhh, banyak banget kendaraan yang berlalu lalang disini, apa karena hari inihari minggu?" Ucapku yang masih fokus melihat kendaraan yang berlalu lalang.
*Tingg!
"Wahh udah lampu hijau." Lalu aku pun berjalan beberapa langkah, namun tanpa kusadari ada 1 mobil yang melaju kencang.
"Hey, awas!!" Ucap banyak orang yang berada dibelakangku, namun badanku kakutidak bisa bergerak sama sekali, hanya bisa menoleh ke kanan dan memikirsesuatu "Apa gue bakal mati disini?"
"E-Ehh?!"
Ku pikir aku akan mati disini, tapi laki laki ini membuatku tidak jadi berpikirhal itu. Ia menarik lenganku dan mendekap tubuh ku, Lalu ia menarikku darijalan besar itu.
"Hey, nggak ada luka apa-apa kan?" Ucap laki laki itu sambil menepuk-nepuk pipiku.
"I-Iya.." Ucapku yang gugup karena ia mendekapnya terlalu erat
"Ah maaf." Ucapnya sambil melonggarkan dekapannya dan mundur satu langkah.
"M-Makasih, Makasih banyak."Ucapku sambil membungkukkan badanku
"Nggak papa kok, santai aja."
"Gue duluan ya, sekali lagi makasih banyak buat lo."
"Iya, lain kali hati hati ya."
"Iya, sampai ketemu lagi." Lalu aku pun melambaikan tangan dan berjalan memunggunginya.
YOU ARE READING
JUST LIKE THE DAY I MEET YOU
Romance[ You are a beautiful firefly that always illuminates me for me which is dark like midnight ] Kisah ini akan selalu berpatokan dengan seorang gadis SMA yang memiliki sifat periang, lugu, polos dan baik hati. Ia juga memiliki fisik berambut panjang d...