"Kenapa sikap natan jadi kek gini?" Batin aamon yg merasa klw itu bukan natan
"Haha aku hanya bercanda,Nih"ucap natan sambil menyodorkan keripik itu ke aamon dengan tertawa kecil
Ruby & wanwan hanya menyimak keromantisan mereka sambil senyum senyum gak jelas,sedangkan xavier hanya ngelamun di tempat gak berkutik sambil menghadap mereka"ku kira tidak ada saingan" batinnya.
Lamunan Xavier terhenti ketika ada seseorang yang menyodorkan keripik ke mulutnya,"hey jan ngelamun seperti itu,apa yg kau pikirkan?"Xavier langsung sadar dan langsung memakan keripik yg ada ditangan natan,namun saat natan ingin mengambil keripik itu lagi tangannya ditahan oleh Xavier.
"Tanganmu lembut".ucapnya
"Eh" Natan terkejut mukanya langsung memerah,Aamon yg melihat itu langsung menarik pinggang ramping Natan hingga jatuh di pangkuannya.
"Wangy mu unik Natan"
Xavier masih setia dengan tangan milik Natan, dia mengelus tangan Natan dengan lembut,"Cupp"sebuah kecupan datang mengenal tangannya,membuat muka Natan sangat memerah karna malu,Ruby dan wanwan hanya menyimak.
"Tinggal nunggu Natan di entod mereka aja" bisik ruby ke wanwan
"Iya bener juga lumayan tontonan gratis" balasannya
Seketika ada orang yg mendobrak pintu dengan kencang membuat semua siswa yg ada dikelas bu luo yi hening dan gak berkutik.
Aamon,Xavier, dan Natan terkejut, membuat Natan langsung berdiri dari pangkuan Aamon hingga kepala Natan tergempur dengan kepala Xavier
"Enghh, Maaf" ucap Natan sambil mengelus dahinya.
"Hahah kau lucu,Tidak apa² kok tenang saja
"Kok berhenti?Lanjutin aja bapak cuman mau gabung aja, dikelas lain gak asik"ucap pak chou (guru olahraga)
"Hah?,maksudnya pak?"tanya salah satu murid.
"Dikelas lain cuman pada turu, jadi bapak mampir ke kelas kalian.
"Terus?"
"Bapak cuman mau gabung partyan kalian aja"
"Woey lanjutin gak diomelin, setel lagi lagunya, kita party cuy" teriak salah satu murid, kelas itu bu luo yi langsung ricuh kembali.
"Nambah pasien:>" Ucap ruby
"Dahlah gak ada harapan".wanwan
"Natan mau kemana?" tanya aamon kepada Natan.
"Toilet"
"Oh"
Saat Natan sampai ditoilet dia langsung membasuh wajah nya,saat selesai membasuh wajahnya Natan langsung berbalik dan terkejut melihat wajah aamon di dekatnya,Aamon mendekatkan tubuhnya membuat Natan terpojok di sudut tembok toilet.
"Kenapa kau sangat tidak peka Nat?"
"Ma-maksudmu?"
"Aku sangat mencintaimu kenapa kamu tidak pernah mau membalas perasaan ku.
"T-tapi k-kita sesama gender,mana bisa berpasangan bukan begitu?".
"Nanti kau kerumahku akan ku beritahu bagaimana seorang pria dan pria berpacaran,Bagaimana?".
"Maks-".belum selesai berbicara mulut Natan langsung dilumat oleh aamon,Aamon memegang tangan Natan dan menahannya agar tidak memberontak,Natan hanya bisa pasrah,selang beberapa menit aamon melepaskan bibirnya dari bibir Natan, Natan pun langsung menghirup oksigen dengan sebanyak-banyaknya.
Bell pulang pun berbunyi seluruh siswa langsung keluar dengan bersemangat
Aamon langsung menarik tangan Natan membawanya kembali ke kelas, sambil menggandeng tangan Natan,Aamon melepaskan gandengan tangannya dari Natan untuk meberaskan barang barangnya,selang beberapa detik aamon membebaskan barang barangnya, dia menghampiri meja Natan dan menarik Natan ke luar kelas, Xavier yg melihat itu merasa aneh"Natan mau dibawa kemana dah?"batinnya, Batin Xavier tidak berhenti bertanya tanya kepada dirinya.
