time travel

6 2 0
                                    

11 tahun yang lalu

  Elya terbangun dari tidurnya ia melihat tangannya yang lebih kecil. Ia harus mulai terbiasa dengan hal ini. Sudah 3 hari semenjak ia terbangun di tubuh kecil ini. Awalnya ia tidak percaya namun karena semua hal yang ada dan keluarganya yang tampak masih hidup ia merasa senang dan mulai menerima kenyataan.

Elya terbangun ketika dirinya masih berumur 4 tahun. 12 tahun sebelum kematiannya dan kejadian itu. Elya bertekad bahwa ia akan membalas dendam. Ia tidak akan menyia-nyiakan kesempatan yang diberikan Tuhan padanya.

Elya juga harus mulai mempersiapkan semuanya. Segala hal yang mungkin dapat ia gunakan dimasa depan. Contohnya uang.

Semenjak saat itu Elya menjadi seseorang yang berbeda. Ia mulai mengumpulkan uang sedikit demi sedikit. Elya juga mulai belajar berbagai bahasa. Mulai dari bahasa Inggris, Jepang, Korea, Rusia, Arab, Yunani, Turki, Italia, Perancis dll.

Karena kecerdasannya Elya dapat lompat kelas. Meski hanya 1 tingkatan, tapi tak apa karena Elya berencana bertemu sahabat-sahabatnya.

Elya juga mulai melatih beladiri dan menguatkan instingnya. Elya juga mulai menjalin koneksi dengan teman-temannya  dan orang luar melalui media sosial. Ia juga belajar menjadi hacker agar dimasa depan ia dapat meretas cctv sekolah dan cctv musuhnya.

Elya juga sudah mengetahui bahwa kelima sahabatnya sudah saling mengenal. Dan rahasia bahwa kelima sahabatnya adalah seorang psikopat. Elya mengetahui fakta ini ketika di kehidupan pertamanya. Saat itu Elya tidak sengaja mendengar pembicaraan kelima sahabatnya. Hal itulah yang membuat ia menjauhi kelima sahabatnya di kehidupan pertamanya. Meskipun begitu ia merasa berterima kasih karena mereka tetap mempercayai, membela, dan menyelamatkannya meski ia tetap mati. Setidaknya Elya dapat tau siapa yang setia dan siapa yang adalah musuh dalam selimut.

Back to topic

Tahun ini usia Elya adalah 11 tahun, Elya berencana bertemu sahabat-sahabatnya. Oleh karena itulah Elya meminta izin kepada keluarganya untuk jalan-jalan bersama teman-temannya. Elya menggunakan dalih ini agar keluarganya memberi izin. Elya mengatakan bahwa ia dan teman-temannya akan ke rumah salah satu  temannya dan berencana menginap selama 3 hari. Awalnya keluarganya tidak menyetujui ini namun karena bujuk rayunya Elya berhasil mendapatkan izin.

Elya pun berangkat pagi sekali. Saat subuh. Ia sudah menyuap adiknya untuk memberitahukan keluarganya bahwa ia sudah dijemput temannya. Ia menyuap adiknya dengan memberikan 5 coklat batangan dan sebuah uang 10k. Dalam hati Elya berpikir apakah adiknya ini benar-benar berusia 8 tahun? Untuk ukuran anak usia 8 tahun adiknya terlalu matre dan licik.

Elya menaiki bus untuk ke Jakarta. Membutuhkan waktu hampir 7 jam lebih.  Ketika sampai di Jakarta ia segera mencari penginapan. Paginya Elya pergi ke sebuah taman. Taman masih sepi dan hanya dilalui oleh beberapa orang yang sedang jogging.

Di salah satu kursi taman dekat sebuah pohon Elya dapat melihat kelima sahabatnya sedang menunggunya. Elya tersenyum melihat itu. Sebelumnya Elya sudah meneror mereka menggunakan hp jadul yang ia punya. Meskipun kelima sahabatnya masih berusia 12 tahun Elya tahu bahwa kelima sahabatnya ini mempunyai IQ di atas rata-rata dan jangan lupakan bahwa mereka adalah psikopat gila yang bersembunyi dibalik wajah imut, polos, lugu, dan cantik mereka. Bahkan keluarga mereka tidak tahu akan hal itu. Elya berjalan dengan tenang kearah mereka.

   " Hai" sapa Elya kepada mereka.

Mereka tentunya kaget akan kedatangan mereka. Bukan, bukan karena sapaan lembut Elya. Tetapi karena mereka tidak menyadari hawa keberadaan Elya sebelum Elya menyapa mereka.

   " Si siapa kamu?" Tanya salah satu dari mereka yang rambutnya di kucir  2.

   " Aku adalah orang yang tahu rahasia kalian" jawab Elya.

   " B bagaimana bi bisa kamu tahu?" Tanya gadis yang memakai jepit motif bunga di rambutnya.

   " Bagaimana aku tahu itu tidak perlu kalian ketahui"

   " Apa yang kamu inginkan?" Tanya seorang perempuan dengan kaos putih dan celana hitam dengan rambut pendek sebahu dengan suara datar dan dingin.

Elya yang mendengar itu hanya diam sambil tersenyum.

   " He hei cepat jawab pertanyaan dari Nasya", kali ini yang bersuara adalah seorang gadis berwajah imut yang memakai bando di kepalanya.

Elya hanya diam sambil tersenyum. Dalam pikirannya ia berkata rupanya teman-temannya ini sangat persis sekali dengan yang ia ingat bahkan cara mereka bicara, berpakaian, dan cara mereka berpenampilan sangat mirip sekali. Tanpa sadar setetes air mata jatuh begitu saja dari mata Elya.

Kelima gadis kecil itu langsung bingung melihat hal itu.

   " He hei apa jangan-jangan ni bocah salah satu keluarga korban kita ya?" Bisik gadis yang memakai jepit kepada gadis yang berkucir 2, meski mereka semua termasuk Elya masih dapat mendengarnya.

   " Oh benar juga. Mungkin dia mau balas dendam kali sama kita." Jawab gadis berkucir 2 itu.

   " Apa mau mu?" Akhirnya setelah lama diam gadis yang memakai Hoodie hijau dengan rambut diikat tinggi itu membuka mulutnya.

   " Aku akan menjelaskan apa mau ku tetapi kalian tidak boleh memotong perkataan ku. Kalian mengerti kan BELLA, FANI, ARA, LISA, NASYA"

Mereka berlima langsung bingung bagaimana bocah didepan ini bisa tahu nama mereka. Namun mereka tetap diam dan membiarkan Elya berbicara. Mereka lalu duduk di bangku tamah dengan Elya dan Ara ditengah.

     Bella- Fani- Ara- Elya- Lisa- Nasya

Mereka mendengarkan perkataan Elya dengan cermat. Elya menceritakan awal pertemuan mereka pertemanan dan awal mula kehancurannya, kematian dan awal mula ia kembali ke masa lalu ia menceritakan pada mereka tanpa ia tutupi karena ia yakin bahwa kelima sahabatnya itu dapat menjaga rahasia. Setelah selesai bercerita ia melihat ekspresi yang ditampilkan kelima sahabatnya itu. Ekspresi bingung dan tidak percaya. Bahkan Nasya yang jarang berekspresi sampai menampilkan ekspresi bingung yang sangat tidak ia percaya, namun setelah 10 detik ia cepat² mendatarkan kembali ekspresinya.

Melihat bahwa kelima sahabatnya sedang dilanda kebingungan ia segera angkat bicara.

   " Aku tahu kok, bahwa ucapan ku ini sangat tidak masuk akal tapi yang aku katakan ini adalah kenyataannya. Aku harap kalian dapat mempercayaiku. Kalian pasti butuh waktu untuk mempercayainya oleh karena itu aku akan menunggu kalian disini nanti malam pukul 19.00 aku harap dapat mendengar jawaban positif dari kalian. Oleh karena sampai jumpa nanti malam"

Setelahnya Elya pergi menuju penginapan. Setelah Elya pergi hingga tidak nampak hanya ada keheningan. Hingga suara Lisa memecah keheningan.

   " Aku tau ini sangatlah tidak masuk akal tapi entah kenapa aku mempercayai perkataan perempuan itu.", Kata Lisa gadis yang memakai kaos putih dan celana hitam.

   " Jadi kamu percaya perkataan dia? Tapi bagaimana jika dia hanya mengarang?" Tanya Fani gadis yang memakai jepit rambut.

   " Itu benar sekali" kata gadis yang berkucir 2.

   " Semuanya entah kenapa aku mempercayai nya" kata Ara gadis yang memakai bando di kepalanya.

   " Tapi mungkin saja kan, yang dia katakan benar adanya!" Jawab Lisa sedikit ngegas.

Akhirnya Lisa, Ara, Fani, Bella pun saling mengutarakan pendapatnya. Sampai terjadi perdebatan tidak penting diantara mereka.

   " Hah... Sudah begini saja Nasya bagaimana menurutmu?" Tanya Fani.

Mereka pun langsung memasang kuping mereka baik-baik. Soalnya diantara mereka Nasya yang paling pintar dalam membuat keputusan dan insting Nasya tidak pernah salah.

   " Menurutku....









To be continued...

back to the pastTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang