01

48 15 12
                                    

Haiii semuanya....

Terimakasih udah mau baca cerita ku. Semoga semua suka yaa^^

Sebelum baca, aku minta dulu bantuannya sama kalian buat vote dan komen di setiap paragrafnya ya^^

Maaf kalo ada kata-kata yang masih typo tolong kasih tau yaa. Makasihhh^^

Jangan lupa follow Instagram:

@siskash_06
@Laudya_Alby

***

Kringgg!!

    Bunyi alarm membangunkan seorang gadis anggun dengan mata sipit. Gadis itu berambut panjang, berwajah oval, juga pipi yang chubby.

"Pagi dunia tipu-tipu"ucap gadis itu dengan suara khas orang bangun tidur.

"Ini mata susah banget buat meleknya" ucap gadis itu lagi dan berjalan menuju meja rias dengan sempoyongan.

    Namanya Laudya. Selain memiliki wajah yang cantik, dia juga memiliki sifat yang ceria, polos dan lemah lembut, ga sedikit orang yang merasa kagum padanya. Bahkan banyak cowo yang ngejar-ngejarnya. Tapi sayangnya, Laudya sudah memiliki seorang kekasih.

"Masyaallah, itu gue yang dikaca? cantik banget kalo baru bangun tidur yaa" puji Laudya pada dirinya sendiri.

Terluka dan menangis, tapi ku terima

Semua keputusan yang telah kau buat

Satu yang harus kau tahu

Ku menanti kau 'tuk kembali

"iii peka banget deh hp gue. Nyetel lagu kesukaan gue tanpa diminta, ahh mood pagi banget dehh," Laudya melanjutkan kegiatan yang sempat tertunda tanpa memperdulikan suara HP-nya.

Terluka dan menangis, tapi ku terima

Semua keputusan yang telah kau buat

Satu yang harus kau tahu

Ku menanti kau 'tuk kembali

"Ehh bentar!! Itu hp bukan nyetel musik sendiri anj*r. Itu kan suara dering telepon, dasar gobl*k Laudya." Cepat-cepat laudya mengambil HP-nya dan mengangkat panggilan telepon yang masuk.

"Halo? Sayang kok telponnya tadi ga diangkat?" Tanya seseorang di sebrang sana.

"Hehehe Kak byy, tadi diya kira HP-nya nyetel musik sendiri," jawabanya dengan satu tangan menggaruk belakang kepalanya.

"Kebiasaan! Lain kali nada deringnya ga usah pake lagu kesukaan kamu, kan jadi gini. Gimana kalo yang nelpon kamu itu mau ngasih tau berita penting? Terus kamu mau abaikan gitu aja?! Iya?" Omel seseorang itu.

"Iyaa kak, maaf"

Suara helaan nafas terdengar dari sebrang sana." Ya udah gapapa. Sekarang kamu cepet siap-siap, bentar lagi Udah mau jam masuk. 15 menit lagi Kaka nyampe rumah kamu,"

"Iyaa Kak. Kaka hati-hati dijalan jangan ngebut-ngebut yaa"

"Iya Sayang, sana cepetan siap-siap. Kaka tutup ya telponnya."

Tutt

     Setelah memastikan telpon itu mati. Laudya cepat-cepat pergi ke kamar mandi dan bersiap-siap untuk berangkat sekolah.

"Semuanya udah kan? Buku, pulpen,buku paket, liptin, jeday. Apa lagi ya?" Laudya mengabsen semua barang yang harus ia bawa.

"Udah deh kayaknya. Cuss kita ngaca dulu,"

"Gila perasaan baru kemarin deh gue kelas 10. Sekarang udah mau lulus aja, mana tinggal tahap akhir. Sedih banget bakal pisah sama temen-temen. Tapi lupa. Gue kan cuma punya temen satu," ucap Laudya sedikit murung.

"Gapapa gapapa. Harusnya gue ga usah sedih gara-gara ga punya banyak temen. Lebih baik memiliki satu teman tapi benar-benar baik dari pada seribu teman tapi munafik."

"Udah ah, kalo kaya gini terus bisa telat gue." Lanjut Laudya sambil berjalan keluar kamar.

***

Laudya & Alby Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang