03

19 11 26
                                    

Haiii semuanya....

Terimakasih udah mau baca cerita ku. Semoga semua suka yaa^^

Sebelum baca, aku minta dulu bantuannya sama kalian buat vote dan komen di setiap paragrafnya ya^^

Maaf kalo ada kata-kata yang masih typo tolong kasih tau yaa. Makasihhh^^

Jangan lupa follow Instagram:

@siskash_06
@Laudya_Alby

***

    Setelah menempuh waktu beberapa menit, akhirnya dua remaja yang berbeda jenis kelamin itu sampai di halaman salah satu SMA ternama di Ibukota.

   Laudya melepas pelukannya dan turun terlebih dahulu, disusul oleh si cowo dengan muka datar.

"Kak Byy, ga bakal bolos kan?" Tanya Laudya pada si cowo.

"Engga, kamu tenang aja." Jawab si cowo dengan santai.

     Laudya hanya menganggukkan kepalanya sebagai jawaban dan berjalan menuju kelas. Namun Laudya tidak percaya begitu saja, Ia pastikan beberapa jam ke depan pasti akan ada masalah yang diperbuat cowo itu.

     Kini dua remaja itu sudah berada di depan kelas XII IPA 2. Laudya menatap wajah si cowo disampingnya,"Kak By janji ya, jangan buat masalah lagi!"

"Ga bisa janji sayang, itu udah menjadi kebutuhan sehari-hari."

    Seketika, raut wajah Laudya berubah menjadi masam. Si cowo yang menyadari perubahan wajah Laudya, hanya bisa terkekeh geli.

"Udah sana masuk!" Suruh si cowo pada Laudya.

"Belajar yang bener. Jangan bandel!! Atau.." cowo itu menggantung ucapannya. "Kamu mau aku hukum?" Bisik si cowo tepat disebelah telinga Laudya.

    Laudya yang mendengar bisikan itu berubah menjadi tegang. Berbeda dengan si cowo, dia tersenyum smrik melihat itu dan meninggalkan Laudya begitu saja.

    Laudya membalikkan badan dan berjalan cepat menuju bangkunya. Rasanya Laudya ingin menghapus semua memory tentang dia dan cowonya, jika dibilang menyesal? Mungkin itu yang dirasakan Laudya saat ini.

" Haii Lau, ngomongin apa sih tadi sama mas pacar?" Tanya Elina, teman satu-satunya yang Laudya percaya. "Asik banget kayaknya, dunia serasa milik berdua ya." Goda Elina dengan alis di naik-turunkan.

"Ga ngomongin apa-apa Lin." Jawab Laudya setelah duduk di bangkunya.

"Enak ya Lau kalo punya pacar, apa-apa di anterin, kalo pagi pasti ada yang ngucapin good morning. Ihh gue juga pengen punya pacar."

Laudya yang mendengar perkataan Elina pun menoleh kesamping, "kata siapa enak Lin?" Tanya Laudya.

     Elina hanya menaikkan kedua bahunya acuh, lalu menatap ke depan karena pembelajaran akan segera di mulai.

Kata siapa enak Lin? Yang ada gue tertekan. Ujar Laudya dalam hati dan ikut memperhatikan ke depan karena pembelajaran sudah dimulai.

***

Kira-kira Laudya tertekan kenapa ya?

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 25, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Laudya & Alby Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang