Mulai dari awal

90 7 10
                                    

Jangan lupa vote dan komen
~~~~~~~~~~~~

Airi mendongak dan langsung melemparkan sebuah kerikil kecil yang telak mengenai dahi anak laki-laki itu.

"Berisik kau, jelangkung." Sarkas Airi dengan nada datar khas miliknya.

Anak laki-laki itu berdecih kesal dan melotot galak. "Siapa yang kau panggil jelangkung, Lumut?!" Makinya kesal.

"Heh, bukankah itu dirimu sendiri? Muncul tiba-tiba, tidak ada yang suka. Seperti namamu. Iori, anak yang kesepian."

Urat-urat kemarahan menghiasi wajah anak lelaki itu.

"AKU TIDAK KESEPIAN! LEO!" matanya yang semula seperti ditaburi bintang kini berubah menjadi lambang zodiak Leo ♌. Di belakangnya mulai terbentuk rasi bintang Leo dengan bayangan singa.

"Leo, serang!" Titah Iori.

Bayangan singa itu langsung menyerang Airi yang hanya menatap malas.

Splash!

Tubuh Airi menghilang dan muncul di teras panti yang terkena cahaya matahari.

Airi menyeringai menang. "Ara. Apa kau tersinggung, Iori?" Ledeknya.

Iori menggeram kesal dan maju menerjang Airi tanpa mempedulikan Quirknya yang langsung hilang begitu terkena sinar matahari.

"Tarik ucapanmu tadi, Lumut!" Bentak Iori.

Airi mengelak dengan Teleportasi. "Buat apa aku meminta maaf pada anak buangan yang tidak disukai siapapun seperti dirimu? Sudah penyendiri, tidak disukai anak-anak lain, kau juga bodoh. Pantas saja kau ditaruh di panti. Bakaori." Sinisnya sebelum berteleportasi ke tempat lain.

Iori diam, tangannya terkepal erat.

Dia benci Airi.

***

Waktu sudah menunjukkan pukul 10 malam, waktu bagi anak-anak panti asuhan untuk tidur.

Kedua pemburu iblis yang terjebak ke dalam raga yang serupa tapi tak sama itu tidur bersebelahan dengan futon, kompak menghela napas lelah.

"Aku bingung dengan apa yang terjadi. Apa ini kekunjutsu?" Bisik Airi.

Asura menggelengkan kepala yang juga bingung. "Entahlah. Mungkin?"

Airi mengernyitkan dahi. Dia pernah terkena kekunjutsu yang mengendalikan mimpi sewaktu misi Mugen train tapi itu dari kenangannya, bukan kehidupan asing seperti ini.

"Aku rasa ini asli, Nee-sama. Aura yang kurasakan bukan aura Oni."

"Kau benar, Airi. Aku juga tidak merasakan Oni sedari tadi."

Keduanya yang bingung pun tanpa sadar jatuh terlelap dalam mimpi.

***

Asura, Airi.

Keduanya sontak membuka mata dan mengambil posisi siaga.

Namun yang mereka temukan hanyalah dua orang sosok yang begitu mirip dengan raga yang mereka tempati seharian tadi dengan ruangan putih luas disekitar mereka.

Mata Asura langsung berubah menjadi love melihat kedua sosok yang amat imut itu. Dia hendak memeluknya sebelum Airi memberi isyarat untuk berhenti.

Dia mendekati kedua sosok itu dan tersenyum ramah. "Siapa nama kalian, adik-adik?"

"Asura."

"Airi."

Asura dan Airi kaget.

Nama mereka sama dengan kami? Batin keduanya.

The other future (bnha x kny female oc)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang