Prolog

69 9 1
                                    

"Aku nggak mau jauh-jauh dari kamu. Tapi deket-deket pun terlalu berbahaya. Aku nggak mau rencana hidup kita berantakan," kata seorang perempuan sembari memainkan jemari tangan seseorang yang melingkari perutnya.

Seorang perempuan muda berusia 20 tahun dengan rambut hitam sepunggung dan laki-laki sepantarannya yang memiliki tato berbentuk jangkar dengan ukuran sedang di lengan kiri.

Keduanya ada di atas tempat tidur apartemen si laki-laki sekarang. Saling merebahkan badan dengan tubuh si perempuan di depan dan si laki-laki yang memeluknya dari belakang.

"Aku juga nggak mau jauh dari kamu," sahut suara berat si laki-laki kemudian mendaratkan ciuman di leher perempuan yang sejak beberapa menit lalu berada dalam rengkuhannya. "Kamu itu opiumku, Bel," lanjut laki-laki itu semakin mempererat pelukannya lalu menyusupkan kepala di antara surai rambut perempuan bernama Bella yang ada di depannya.

"Firas ...," lirih Bella beberapa saat kemudian dengan nada memperingatkan.

"Hm?" sahut Firas, laki-laki itu dengan suara gumaman yang tak terdengar jelas.

"Aku minta anter pulang ke rumah aja kalau kamu kayak gini!" ucap Bella lagi dengan nada sebal, namun, tetap diam di posisinya tanpa pergerakan.

Firas tidak menjawab. Ia masih fokus dengan pekerjaannya yang membuat Bella berkata Aku minta anter pulang ke rumah aja kalau kamu kayak gini!---menciumi tengkuk dan leher Bella hingga ke tulang selangka dengan tangan yang mulia merambat ke mana-mana.

"Firas ...."

Saat suara Bella kembali terdengar, Firas baru menghentikan aksinya sambil terkekeh. "Maaf," katanya. "Aroma kamu enak, Bel. Aku nggak tahan tadi," lanjutnya yang membuat Bella langsung memutar bola matanya.

"Jangan ngeledek! Aku belom mandi pas pulang tadi."

Firas kembali tertawa. "Iya. Tapi aku suka bau keringat kamu."

Bella langsung menghela napas lelah. "Ini nih, makanya, aku takut kalau kita deket-deket. Bahaya!"

Firas langsung memutar tubuh Bella yang ada di depannya. "Bahaya kenapa?" tanyanya dengan wajah tak terbaca dan kedua manik mata yang menyorot dalam, berbeda jauh dari ekspresi wajahnya yang sebelumnya.

Bella tidak langsung menjawab. Ia balas menatap Firas dengan tatapan bersungguh-sungguh. "Kamu ngerti apa yang aku maksud, Ras," jawabnya kemudian melepaskan rangkulan Firas di pinggangnya lalu mencoba bangkit dari tempat tidur.

"Iya, iya. Maaf," balas Firas. "Aku janji nggak akan aneh-aneh. Jangan pergi!" Ia menahan tangan Bella. "Aku butuh kamu temani malam ini, Bel," tuturnya saat Bella menatapnya.

Bella kembali menghela napas lagi. "Iya. Tapi bener nggak aneh-aneh ya?"

Firas langsung mengembangkan senyumnya. "Iya, Bella."

Mereka kembali merebahkan diri dengan posisi yang sama seperti sebelumnya. Firas, si laki-laki memeluk dari belakang. Dan Bella, si perempuan, membiarkan dirinya dipeluk Firas seperti guling di depan.

"Kadang aku mikir buat ngelakuin hal yang lebih jauh dari ini supaya kamu selalu di sampingku, Bel," gumam Firas lirih. "Ngehamilin kamu misalnya."

Bella tidak menyahut apa-apa.

"Tapi aku nggak bisa karena kamu nggak akan suka."

"Hm," sahut Bella kemudian dengan kedua mata yang setengah terbuka. "Kamu harus bayar mahal kalau berani ngelakuinnya," katanya lirih terdengar lebih seperti racauan.

"Iya, Bel." Firas tertawa. Ia kemudian kembali menelusupkan wajahnya di antara surai rambut Bella.

"Firas! Aku pulang ya?!" ancam Bella saat bibir Firas kembali menjamah tulang selangkanya.

"Argh~ Jangan, Bel! Kamu tetep di sini. Aku bisa nahan diri kok."

Bella menghela napas lelah. "Fine. Sampai kamu aneh-aneh, aku pastikan Mr. Junior kamu nggak punya masa depan!"

"Iya."

Bella mulai memejamkan mata sedangkan Firas beberapa kali masih menciumi lehernya.

Mereka berdua adalah sepasang tanya yang dipertemukan semesta untuk sama-sama mencari jawabnya. Firas Shabiru Atmaja dan Isabella Nuansa.

*****

Holla! Terima kasih sudah membaca <3
Jangan lupa vote dan komentarnya yaa
Ditunggu kelanjutannya ><

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 12, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

F: I Love You, I Hate YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang