6

8 2 0
                                    

Rantai membelenggu tubuhku sangat kuat seperti ingin menghancurkan diriku dengan kejam, tak terbayangkan rasa sakit luar biasa ketika aku mencoba melepasnya.

Seakan merobek daging hingga tulang juga syaraf, yang aku lakukan hanya bisa menangis tanpa suara. Mata hitamku tidak memiliki cahaya membuatku kosong dan hampa dalam kegelapan, tak ada orang sama sekali.

Hanya aku, diriku, menerima segala rasa sakit dalam ruang hampa tak berujung, harapan agar seseorang datang untuk menolongku. Semua itu telah pupus karena mereka sama saja.

Hanya datang, lalu menambahkan rantai keji. Membuatku terikat disini sampai rasanya ingin mati, tangisan? Tak akan ada iba maupun rasa kasihan walau aku melakukan hal itu. Suara tawa ejekan dengan kata kata merendahkan, itu yangku dapatkan ketika menangis maupun tidak.

"S..ak-..kit.."

Menyerah, aku sudah menyerah dengan kehidupanku disini, ingin sekali menusuk tubuh hina milikku dengan benda tajam maupun tumpul. Biarkan aku istirahat, hanya ingin tertawa riang dengan senyuman terparti, meski palsu itu tak apa.

Clang!

Salah satu rantai terlepas, aku terkejut. Perlahan menoleh kearah tanganku yang sudah bebas dari belenggu rantai sialan.

Clang!

Clang!

Clang!

Satu demi satu, sampai akhirnya seluruh rantai tubuhku terlepas, jatuh terduduk di lantai yang dingin. Semua masih gelap, hanya ada kekosongan sekarang.

Ah.. akhirnya aku bisa bebas

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 28, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Who I'm?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang