✧ AUTHOR POV ✧
Luffy berjalan menuju geladak utama tempat di mana Amay dan Nami berada, lalu menatap lurus ke arah mata sang paus, "Tempat duduk spesialku ...!! Berani sekali kau merusaknya?!"
Menyaksikan Luffy meninju mata milik paus raksasa itu, kelima nakama tercengang di posisi masing-masing dengan wajah yang memucat dan mulut yang telah menganga lebar, "WOI AHOOO!!!!!"
"Matanya melihat kita!" Amay terkaget-kaget.
"Bagaimana itu? Maju sini, dasar badjingan!" tantang Luffy yang sedetik kemudian ditendang oleh Zoro dan Ussop supaya bungkam.
Paus itu pun membuka mulutnya lebar, menyebabkan arus laut tertarik membawa Going Merry masuk ke dalam mulutnya.
Semua nakama di dalam kapal masuk ke mulut sang paus, kecuali Luffy dan disusul Amay yang terjatuh dari kapal karena tidak siap berpegangan.
"LUFFY!!! MAY/MAY-CHWAAAN!!!"
Amay segera mengulurkan tangannya meraih Luffy dan menghempaskan gasing birunya untuk medan anti-gravitasi mendorong gravitasi ke atas, menciptakan efek mengangkat kepala paus Laboon.
*Aku terinspirasi kekuatan gasing
dari animasi Ejen Ali,
termasuk ide penemuan Starling pun
terinspirasi darinya, maaf telat ingfo!
Btw Ejen Ali itu seru loohh!
Recomended pokoknya! 🫵🏻"Mamay!! Tadi itu sugeeek!!! Terimakasih ya!!!"
Amay mengangguk sembari tersenyum sejenak dan kembali memasukkan gasingnya di saku rok (tentu saja ia memakai pakaian casual yang dipinjamkan Nami), "Tapi, bagaimana ini? Mereka semua sudah dimakan olehnya!"
"Ah, benar juga!!" Luffy pun memukul Laboon penuh kepanikan, "Hei, kau, kembalikan!! Kembalikan teman-temanku!! Muntahkan!! Kubilang kembalikan! Kurang ajar!!"
Gerak-gerik Laboon yang akan kembali menyelam, membuat tubuh Amay seakan memberi peringatan bahwa hal buruk akan terjadi. Ia reflek menarik tangan Luffy, "Di sini ada pintu masuknya!"
Mereka pun masuk sebelum Laboon menyelam, berhasil masuk ke dalamnya yang terdapat sebuah lorong.
"Tempat apa ini? Mengapa ada pintu dan lorong di dalam paus?" Luffy bertanya-tanya.
"Aih, aku sendiri tidak tahu hewan ini ada di dunia, brow," sahut Amay, "Tapi memang aneh. Walaupun aku tak pernah melihatnya, organ hewan kan seharusnya tidak keras berbahan besi begini."
"Oiya di dunia mu kan tidak ada hewan laut, ya, Mamay?"
Amay mengangguk, "Aku curiga kalau ada orang yang memodifikasi hewan ini, Lutfi!"
"Ada orang yang mau melakukan itu, ya? Untuk apa, Mamay?"
"Kelihatannya sih ya bahan yang keras buat bertahan hidup. Mungkin penjahat yang ingin mengurung dirinya di sini? Bagaimana kalau kita masuk jebakan?!"