✧ AUTHOR POV ✧
Rumania D. Amay, seorang wanita yang tumbuh di pulau yang terisolasi dari tempat asalnya, Arthayasa. Amay terisolasi bersama keluarga lengkap bermarga Rumania yang sibuk dengan urusan bisnis mereka sendiri hingga semua anggota bermarga Rumania tersebut akhirnya kehilangan nyawa, meninggalkan Amay kecil tanpa sedikit pun kasih sayang dan perhatian yang dibutuhkan selama hidupnya.
Meskipun demikian, Amay tetap memiliki semangat hidup sampai sekarang, ia optimis pada takdir yang mungkin akan indah jika ia lebih bersabar sedikit lagi. Seperti apa yang dikatakan orang itu.
Dengan keadaannya kini yang sedang menenteng ceria keranjang rotan dalam perjalanan selepas dari toko roti, ia terhenti tatkala mendengar samar-samar keributan di balik pohon dan semak belukar. Penasaran apa yang terjadi, Amay pun coba mengintipnya.
"Jangan bertingkah bodoh! Kau seharusnya lebih bersikap normal sebagai seorang kapten!" dumel seorang Navigator berambut oranye pendek, namanya Nami.
Sanji yang sangat menjunjung cinta wanita cantik pun mengangguk, "Nami-san benar!" sang koki beralis keriting dengan surai berwarna kuning satu ini langsung mendukung si Navigator wanita.
"Kapten bego!" lantang seorang pria berhidung panjang bernama Usopp yang cari aman. Setelahnya, ia menyenggol penuh kode kepada sang pendekar pedang untuk menguatkan argumen.
Sang lelaki pendekar pedang yang berambut hijau bernama Roronoa Zoro pun ikut menanggap secara netral, "Kapten kita memang berpikiran dangkal."
Zoro peka akan kode keras dari Ussop, ia juga sebenarnya tidak mau panjang gara-gara dan berujung dihajar babak belur oleh Nami yang sedang PMS (Perempuan Menjadi Singa) kali ini.
Tanpa disadari, Amay telah berjongkok di tengah-tengah mereka (di samping Nami dan Zoro) yang sedang larut dengan lingkaran evaluasi kelompok.
"Aku lapar, pengen ke pasar buat ngisi perut! Dengan begitu, kau pun bisa mencari pasokan makanan 'kan, Sanji?" adu si pemuda bertopi jerami, Monkey D. Luffy namanya. Kentara sekali jika ia ialah kapten dari keempat anggota bajak laut kecil tersebut. Dan biang dari permasalahan.
"Tapi kita tidak bisa melihat pasar itu, Luffy. Kita sampai di hutan yang aneh. Bahkan sedaritadi, kita menyusuri tempat ini. Rasanya jalan tetap sama, kan? Entah jejalanan pohonnya yang membingungkan atau bagaimana. Aku pun merasakan hal yang sama seperti yang Nami-san bilang tadi bahwa jejalanan ini tidak ada ujung-ujungnya. Apa kau faham apa yang berusaha kujelaskan?"
"Nami benar. Jejalanan ini memang menyesatkan, mereka suka mengarahkan kalian kepada jalan yang meragukan kalau kalian merasa ragu."
"SIAPA KAU?!! / OMG!!! PREETYY LADYY!!!" semua kru bajak laut itu menyaut pertanyaan sama pada reflek awalnya. Tentu pengecualian untuk pria beralis keriting bernama Sanji, yang matanya secara instan berbentuk hati.