22

1.5K 72 11
                                        

Hi gusy akhirnya gue up lagi nih, maunya sih besok kan gue punya pas hari Selasa sama Jum'at yah but karna berhubung nih malam' Jum'at yaudh gue up malam aja so besok ga up jadinya yah.

So makasih udah mampir yah gusy.

Happy reading gusy

Vote + Comments

Enjoy gusy

⚠️ : WARNING TYPO BERTEBARAN

⚠️  : MENGANDUNG BEBERAPA KATA - KATA KASAR

========

Alur sebelumnya

" Enak aja aku culik anak gadis orang Bun, kan bunda semalam suruh Dylan ngajak pacar Dylan yaudh nih pacar Dylan Bun, gimana cantik kan Bun " Ujar Ian menjelaskan Sambil membusungkan dadanya bangga.

Sedangkan sang bundanya menatap tak percaya pada Chenjun, tak lama sang wanita itu yang tak lain Bu da Ian.

" Yah ampun kamu pacar anak bunda, kok mau sih sama anak bunda yang kayak jamet ini " Ujar Bunda Ian

Ian yang mendengar perkataan sang bunda seketika melototkan matanya tak percaya, Enak saja dirinya dikatakan jamet padahal mah ganteng kok batinnya.

" Kok bunda gitu sih sama anak sendiri " Rengek Ian dengan mata yang hampir berkaca kaca

' ini kenapa lagi sih ' Helah batin Chenjun melihat tingkah lain Ian

" Lah kenapa mata kamu gitu mau nangis hah! " ujar Bunda Ian.

Ian meloloskan air matanya, karna Perkataan sang bunda a.k.a air mata palsu, Ian berbalik melihat Chenjun dan kemudian menerjang Chenjun dengan pelukan.

==========

Sedangkan Chenjun hanya membalas pelukan sang kekasihnya dengan mengelus punggung belakang Ian.

Sebenarnya Chenjun tau jika Ian hanya akting menangis tapi ia malas untuk membujuk sang kekasih jadi ia hanya mengelus punggung Ian dan tetap memasang wajah datarnya.

" Cengeng banget jadi laki, malu dong sama yang di bawah, cih " ucap Bunda Ian dengan nada Sinis nya.

Sedangkan sang embun hanya mengeratkan pelukannya pada Chenjun dan membenamkan wajahnya di cerita leher kekasihnya itu, itung-itung modus juga batinnya.

tak butuh lama sang bunda Ian mengajak Chenjun duduk diruang tamu dengan Ian yang masih di pelukannya.

" Oi anak laknat, lepas ga tuh pelukan ga liat apa mantu gue dah risih " Ujar Bunda Ian. Dengan bahasa gaulnya.

Chenjun tercengang dengan kelakuan bunda Ian yang sangat diluar dugaan pikirnya gaul juga nih emak emak pikirnya cengo.

Tapi itu hanya sesaat karena ia memasang kembali wajah datarnya didepan calon mertua, eh mertua?

Yap maybe ia akan mengakui Bunda ia adalah camernya.

" Is, Bun kok gitu sih " rengek Ian setelah melepaskan pelukannya dari Chenjun.

" Kenapa tuh kelakuan mu, laki kagak, ga malu sama calon mantu Bunda " balas Bunda Ian sinis menatap jengah Kelakuan anaknya itu.

" Serah Ian lah, mau bertingkah macam apa pun Chenjun ga bakalan ninggalin Ian " Ujar Ian sombong

Cold Girl Transmigrasi [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang