WARNING! : Bahasa campuran..
- Indonesia
- Inggris
- Jepang*Maaf jika penempatan bahasa asing (Grammar, dll) disini terdapat banyak kesalahan.
.
Happy Reading
.ー・Normal POV・ー
Keesokan harinya, tepat di halaman depan kediaman Van Beurden kini Little Twilight—Anneliese—berada. Ia kini terlihat duduk diatas kursi roda karena belum dapat berjalan dikarenakan luka sobek di kakinya.
Ia juga kini hanya bisa menggerutu dalam hati karena di awal misinya ia tak tahu akan jadi seperti ini, ia juga jadi tak bisa menyelesaikan tugasnya dengan cepat karena kecerobohannya. Tapi, walaupun dia seperti ini sekarang, setidaknya Demetrian ataupun pihak Akademi Eden sudah menerima dan mengakui keberadaannya dengan hormat.
Bahkan ia tak menyangka pertemuan ini akan menjadi sangat mulus dan berjalan dengan baik, sangat berbeda jauh dengan perkiraan awalnya. Ia pun berharap jika ia juga akan mudah dipertemukan dengan kepala keluarga Desmond agar bisa memantau gerak-geriknya nanti.
Menghela napas, Anneliese kini menatap langit biru yang dihiasi gumpalan awan putih itu dengan tatapan sendu. Ia merasa bosan karena tak bisa berjalan kesana-kemari karena terluka, rasanya kakinya gatal sekali untuk berjalan ke suatu tempat dan sesegera mungkin untuk menjalankan misi.
Jika seperti ini, perkembangan apa lagi yang akan terjadi jika ia hanya duduk diatas kursi roda?. Semua menjadi sangat membosankan jika ia tidak bergerak sama sekali.
“Bosan.” Hanya itu satu-satunya kata yang keluar dari bibirnya, hingga tak lama setelah itu atensinya pun tiba-tiba teralihkan saat mendengar ada yang memanggil namanya.
“Annie Onee-san? Aku membawakan Nee-san pancake buatan Mama, loh!” Seru suara itu hingga hal itu tanpa sadar membuat Anneliese tersenyum manis.
“Arthur, Arigatō. Kamu memang adik Nee-san yang sangat baik.”
“Eraii?” Tanya bocah laki-laki yang kira-kira berusia 4 tahun itu sambil berharap sang kakak memuji sambil mengusap kepalanya. Sedangkan Anneliese yang paham akan hal itu pun langsung melakukannya.
“Eraii-eraii, Nee-san bangga padamu.”
“Bagaimana denganku?!” Tanya satu suara lagi yang tiba-tiba terdengar disana. Mendengar itu atensi Anneliese maupun Arthur pun beralih menatapnya, dan disana terlihat jua bocah laki-laki seumuran Arthur sedang berdiri sambil memasang air muka cemberut.
“Kepalaku juga ingin diusap-usap oleh Nee-san!” Ucapnya hingga membuat Anneliese tersenyum. Tak mau bocah itu marah, Anneliese menyuruhnya untuk mendekatinya dan juga Arthur.
“Kemarilah Albern, bukankah ini hari pertama kita bertemu? Nee-san ingin tahu bagaimana kabar adik-adik Nee-san selama ini.” Ucap Anneliese hingga membuat bocah bernama Albern itupun tersenyum lebar dan langsung berlari menghampirinya.
Albern dan Arthur, kedua bocah itu adalah anak kembar dari pasangan Van Beurden. Mengingat Anneliese adalah anak angkat, statusnya itu tentunya tak diketahui oleh kedua bocah itu. Karena yang mereka tahu jika mereka sudah mempunyai seorang kakak perempuan jauh sejak sebelum mereka lahir.
Untuk sebelumnya, Albern dan Arthur juga sangat antusias sekali ketika tahu kakak perempuan mereka akan pulang dan menetap di Ostania. Mereka juga sudah menyiapkan banyak jadwal untuk menghabiskan waktu dengan sang kakak, mulai dari jalan-jalan ke taman, membeli es krim, dan masih banyak lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Operation STRIX ¦| SPY x Family
FanfictionLoid × OC × Desmond Family Menjalankan misi penting dari organisasi demi mewujudkan perdamaian, Little Twilight Agent-seorang remaja mata-mata dari WISE diberikan tugas menuju Ostania untuk menjalankan Operation STRIX Mission. Menggunakan identitas...