CHAPTER 1-4

30 11 1
                                    

Happy reading
.
.
.


"Oh iya, teman kalian sudah sadar," ucap Mika.

"Benarkah?" tanya Reza.

"Ya, dia menunggu kalian di atas," jawab Mika.

"Baiklah, kami akan menemuinya," ucap Adam menyusul Reza yang sudah pergi terlebih dahulu.

Cklek...

"Lara."

Yang di panggil langsung menoleh dan tersenyum ke arah mereka berdua.

"Hai," ucapnya tersenyum.

Adam dan Reza langsung maju dan memeluknya erat.

"Kau membuatku khawatir," ucap Reza.

"Ya, kupikir kami akan kehilanganmu juga," lanjut Adam.

Lara melepaskan pelukannya.

"Dasar cengeng, aku baik-baik saja. Tenanglah," ucapnya.

"Oh iya, ini di mana?"

"Kita ada di markas Ancient Bee, fraksi yang membiarkan kita tinggal di sini," jawab Reza.

"Ancient Bee? Rasanya aku pernah mendengar nama itu, tapi dimana ya?"

"Sudahlah, jangan terlalu banyak berfikir," ucap Reza mengelus kepalanya lembut.

"Oh iya, apa kalian sudah menemukannya?"

Adam dan Reza saling berpandangan, lalu kembali menatap Lara yang penasaran.

"Ya, kami menemukannya," jawab Adam.

"Tapi kami tidak bisa masuk," lanjut Reza.

"Hah? Kenapa?"

"Pintu itu membutuhkan kunci khusus untuk membukanya. Dan kami tidak tahu bagaimana menemukan kunci itu," jawab Adam.

"Begitu ya, apa aku boleh keluar? Sangat bosan jika harus terus di sini," ucap Lara.

"Ya baiklah, ayo ku bantu." Lara mengulurkan tangannya dan Reza langsung membantunya berdiri.

Mereka bertiga keluar dan berjalan ke bawah untuk menemui yang lainnya.

"Berapa lama aku tidak sadar?" tanya Lara.

"Sekitar satu minggu, kurasa lebih. Lukamu cukup parah jadi kurasa wajar saja," jawab Adam.

"Itu mereka."

"Hai, kau sudah sehat?" tanya Mika saat melihat Lara.

"Ya, tapi belum bisa berjalan dengan benar," jawab Lara.

"Tidak apa, kau pasti sembuh. Oh iya kalian berdua, Roy ingin bertemu kalian di atap," ucap Mika.

"Atap? Kenapa di sana?"

"Mungkin udara di sini cukup sesak, sudah sana temui dia. Biar teman kalian aku yang jaga," jawabnya sambil mengambil tangan Lara dari bahu Reza.

Adam dan Reza lalu meninggalkan kedua gadis itu dan pergi menuju atap. Di sana, terlihat Roy yang tampaknya sedang berfikir. Terlihat dari raut serius di wajahnya.

"Roy, kau ingin bicara?" tanya Adam.

"Ya, ada sesuatu yang harus kalian ketahui," jawab Roy mendekati mereka.

"Sebenarnya ada fraksi lain yang juga mencari fasilitas B4. Dan sepertinya mereka sudah mengetahui keberadaan kalian di sini," ucap Roy.

"Fraksi lain? Siapa?"

Roy berbalik menatap kejauhan.

"Red Rain."

"Red Rain? Bukannya itu fraksi terbesar di kota ini?" tanya Reza.

The Dead Runner [survive in city]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang