Jeonghan. Sahabat Seungcheol. Mereka sudah sahabatan sejak Seungcheol yang tiba tiba dipertemukan dengan lelaki manis yang tengah duduk di taman dekat rumahnya. Jeonghan yang saat itu berumur 9 tahun, dan dirinya 10 tahun. Seungcheol mengajak Jeonghan untuk tinggal di rumahnya bersama orang tua nya dengan alasan karena Jeonghan tersesat saat itu.
Pada saat Umur mereka menginjak kepala 2, Seungcheol dan Jeonghan memutuskan untuk menyewa apartemen yang dekat dengan tempat kerja mereka berdua.
Kini Jeonghan sudah genap berumur 26 tahun dan Seungcheol 27 tahun, bisa terhitung mereka sudah tinggal satu atap selama 17 tahun.
Siapa sangka ternyata mereka berdua masih bisa bertahan untuk tidak memiliki kekasih ataupun tunangan hanya karena mereka menyukai satu sama lain?
Malam ini. Seungcheol pulang larut malam yaitu jam 10 dan ia juga sudah memberitahu Jeonghan bahwa ia akan pulang malam.
Jeonghan yang sudah sedari tadi dirumah sejak jam 7 malam hanya bisa rebahan dikasur dan memainkan laptop milik Seungcheol.
Tepat pada jam 9 malam ia mulai bosan dengan tontonan nya, saat ia akan mematikan laptop milik sahabatnya itu tidak sengaja ia menangkap basah seorang Choi Seungcheol yang tengah mempause tontonan "blue film" yang menayangkan 2 lelaki yang sedang bergulat di kasur. Oh ayolah Jeonghan bukan lagi seorang bocah yang akan menghiraukan film itu. Karena sudah penasaran ia mulai memulai film itu, ia tidak peduli lagi dengan apa yang akan terjadi selanjutnya.
Dipertengahan film berlanjut Jeonghan mulai tidak nyaman dengan sesuatu yang mendesak untuk keluar dari celana jeans yang ia pakai.
"Ahh sial." umpat Jeonghan saat 'adiknya' sudah sangat ingin dimanjakan.
Jeonghan dengan sendiri melepas jeans hitam ketatnya dan celana dalam nya, kemeja putihnya pun juga sudah terpapar di lantai. Sejak tadi ia masih memakai setelan kantornya.
Ia mulai memutar balik badan dan arah laptopnya ke arah tv di kamar Jeonghan dan juga Seungcheol. Dan ia juga sudah mengecilkan volume laptopnya agar desahan miliknya mendominasi kamar keduanya.
"Aarhhh fuck" Jeonghan mulai memainkan penis nya dengan tempo cepat dan tidak teratur.
Ia mulai membasahi kedua jarinya lalu memasukan nya ke dalam hole miliknya.
"A-ahh"
"Ah shit choi seungcheolhh ahh" Jeonghan terus saja mendesahkan nama itu.
Sudah hampir setengah jam ia memuaskan dirinys sendiri, entah sudah berapa kali ia klimaks pada malam ini yang pasti kasur kedua nya sudah sangat basah karena banyaknya cairan yang dikeluarkan oleh Jeonghan.
Jeonghan masih terus saja mengejar klimaks nya dan film itu sudah terhenti 3 menit yang lalu, ia juga mengabaikan Seungcheol yang saat ini tengah membuka pintu utama apartemen nya.
Yang pasti ia hanya ingin dirinya terpuaskan.
"Hei Yoon Jeong-" Seungcheol yang baru saja masuk ke kamar keduanya begitu terkejut dengan sahabat kecilnya -(yang sekarang sudah tidak kecil lagi..)- yang sedang bermain dengan penis dan lubang miliknya.
"A-anghhh c-choi seungcheol ahh m-mian" Jeonghan pun terkejut dengan kedatangan sahabat nya itu, namun kepalang tanggung. Ia tetap mengejar klimaks nya dan terus mendesah keras didepan Seungcheol.
Seungcheol pun dengan cepat segera mengunci pintu kamar nya dan berjalan mendekat Jeonghan dengan sesuatu yang mengembung didalam celana nya.
"Sini aku bantu, han"
"H-hahh?"
Dengan cepat Seungcheol segera membuka kemeja kantornya dan menindih Jeonghan diatas kasur yang sudah basah itu.
Ia langsung melumat kasar bibir Jeonghan dan mulai memainkan nipple pink milik Jeonghan.
"Mmphh Ahhh" Jeonghan melepaskan ciuman nya dan langsung mendongakan kepalanya.
Seungcheol pun yang sudah bernafsu menatap tubuh yang penuh keringat didepan nya ini langsung membuka celana jeans nya dan celana dalam nya.
Jeonghan dengan cepat segera mengambil alih penis Seungcheol yang sudah menegak tinggi.
Ia langsung memasukan penis Seungcheol ke dalam mulutnya dan mulai mengulumnya.
"Ahh Jeonghanahh" Seungcheol langsung mendesah karena kuluman lembut milik lelaki cantik itu.
"Mmhh" plop. Jeonghan melepaskan kuluman nya dan segera menduduki paha sahabat besarnya itu.
"Daddy, can i have your dick tonight?" tanya Jeonghan dengan seringaian kecil dan menatap Seungcheol dengan penuh nafsu.
"Yes baby."
Mendapat persetujuan. Jeonghan langsung memasukan penis besar Seungcheol pada hole sempit miliknya.
"ARGHHH CHEOL-" teriak Jeonghan saat penis Seungcheol sudah tertanam sempurna di dalam lubang nya.
"Do it baby." suruh Seungcheol pada Jeonghan.
"Mmhh" Jeonghan mulai menggerakan badan nya naik turun, perlahan dan semakin cepat dan berakhir ia bergerak sangat brutal.
"Ahhh cheol ahh"
"C-cheolhh ahhh p-please help me- anghhh!!" Jeonghan sudah sangat berantakan sekarang. Sweet spot nya sudah beberapa kali tertusuk oleh penis milik Seungcheol.
"Do you wan't me to fuck you harder baby?" tebak Seungcheol.
"Y-yess!"
Jeonghan segera mengeluarkan penis Seungcheol dan segera menungging dan menyuguhkan lubang merah basah miliknya dihadapan mata Seungcheol.
"Wow look at my naughty baby bunny" kekeh Seungcheol dan menampar bokong kenyal menggoda itu.
Ia pun segera memasukan penis nya sekali hentakan pada lubang Jeonghan.
"AHHH CHEOL"
"Shhuutt panggil daddy sayang."
"Y-yes daddy cheol ahh"
Seungcheol terus saja menumbuk keras lubang Jeonghan dengan brutal. Jeonghan yang tetap mendesah keras semakin frustasi dengan kenikmatan yang diberikan oleh Seungcheol.
"D-daddy ahhh i- ngghhh cum a-ahh"
"Bersama baby"
Tiga tumbukan terakhir Seungcheol segera menembak sperma miliknya kedalam lubang Jeonghan. Sedangkan sperma Jeonghan ia keluarkan di atas kasur kedua nya sehingga kasur yang sudah sangat basah itu semakin basah karena sperma Jeonghan yang keluar nya sangat banyak.
"Baby~ kkk" panggil Seungcheol saat ia sudah memeluk Jeonghan dari kanan nya.
"Hng?"
Cup.
"Kamu pasti nonton blue film yang aku pause itu ya?"
"Iya, m-mian cheol aku g-ga bermaksud mau-" ucapan Jeonghan terpotong saat Seungcheol langsung melumat lembut bibirnya.
"I Love You, han."
"H-hah?"
"Aku sayang kamu, aku cinta kamu, aku ingin kamu jadi milik ku selamanya. Sejak pertama kali kita ketemu. Kamu yang saat itu menangis di taman karena kabur dari rumah, kamu yang saat itu langsung meluk aku pas tau kita bakal tinggal serumah, kamu yang saat itu langsung memperkenalkan diri dengan sebutan bunny kkk~ aku suka semua perlakuan kamu selama 17 tahun ini kita bersama Jeonghan, meski kita tinggal serumah sejak dulu, aku tidak pernah menganggap mu sebagai adik. Namun aku menganggap mu sebagai suami ku sendiri Jeonghan, karena sudah seperti ini aku mau langsung bilang saja, Will You Be My Love and My Husband, Jeonghan?"
Jeonghan yang mendengar semua itu hanya bisa menangis dan langsung menenggelamkan wajahnya di dada polos Seungcheol.
"Y-yess i will cheol, i love you too."
KAMU SEDANG MEMBACA
JEONGCHEOL's DAILY LIFE [ Random ]
FanfictionSEMI 🔞 CONTENT'S with TRIGGER INSIDE. update kalo lagi ada ide aja