09

2.8K 245 9
                                    

Zean pulang dengan tergesa-gesa. Ia sudah mempunyai feeling jika papanya itu akan marah besar pada zean. Tak perlu waktu lama untuk zean sampai di rumahnya, ia sudah melihat mobil milik papanya terparkir di garasi rumahnya.

" papa udah pulang ya pak?" tanya zean pada sopir keluarganya

" udah dari tadi tuan pulangnya den" jawab sopir itu

" mukanya kayak marah gitu nggak pak?" tanya zean lagi

" waduh, saya kurang memperhatikan den" jawab sopir zean

" oh gitu, makasih ya pak! tolong motor zean bapak bawa masuk ya?" ucap zean

" baik den" jawab sopir zean

Zean segera masuk dengan jantungnya yang berdetak kencang.

" semoga papa ngga marah besar deh!" serunya sambil membuka pintu rumahnya.

Ia diam sekejap ketika papanya sudah duduk diruang tengah dengan mimik muka yang sangat tenang tapi mengerikan.

" darimana aja?" dingin gracio

" ngumpul sama temen pa" jawab zean

" ngumpul sama teman atau ketemuan sama anaknya winata itu?" tanya gracio lagi

" ngumpul sama temen pa" bohong zean

" siapa yang suruh kamu bohong?" tanya gracio dengan nada yang membuat zean menelan salivanya kuat kuat

" zean nggak bohong pa" bela zean

" TAAAAARRRR" suara gelas yang pecah karen dibanting oleh gracio yang tersulut emosi.

Anin yang melihat tindakan gracio pun terkejut, tangannya bergetar ia hanya bisa berdoa untuk keselamatan anaknya itu.

" JANGAN BOHONGIN PAPA, ZEAN ANGKASA HARLAN!" bentak gracio

" apa salahnya sih pa, kalo aku ketemuan sama christy? zean udah lama nunggu dia buat balik pa!" jawab zean

" sekarang dia udah balik, zean ngga boleh temuin dia?" tanya balik zean

" kamu udah berani ngejawab papa?" tanya gracio dengan tatapan dinginnya

" ZEAN UDAH MUAK SAMA PAPA! ZEAN UDAH NURUTIN KEMAUAN PAPA BUAT PACARAN SAMA ASHEL, TAPI KENAPA PAPA NGGA BOLEHIN ZEAN BUAT KETEMU SAMA CHRISTY? KENAPA PA?" jawab zean dengan nada yang meninggi

" anak kamu udah berani sama aku nin!" ucap gracio pada anin

" sekarang kamu ikut papa ke rumah ashel, minta maaf ke dia soal kesalahan mu tadi!" ucap gracio lagi

" zean ngga mau" sahut zean

" coba ucapkan sekali lagi!" suruh gracio dengan lirih

" ZEAN NGGA MAU PA!" bentak zean

bugh

bugh

bugh

Tiga pukulan mendarat di wajah zean, ia kehilangan keseimbangan dan jatuh tersungkur di lantai.

Tak cukup disitu, gracio segera menunduk dan menarik kerah baju zean yang ia gunakan. Ia melayangkan pukulan pukulan kecil ke wajah dan perut zean.

Gracio sedang dikendalikan oleh emosinya, ia tak memperdulikan darah yang mengalir dari sudut bibir zean.

" mas, udah mas!" lerai anin

" MAS INGET, ITU ANAK KAMU SENDIRI MAS!" bentak anin pada gracio

Mendengar bentakan anin, gracio langsung melepaskan cengkramannya pada kerah zean. Ia segera bangkit dan mengatur emosinya.

TENTANG KAMU (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang