Icha berjalan gontai tak tau arah, kakinya lelah berjalan,otaknya lelah berpikir dan hati capek untuk selalu tersakiti, kapan dia akan bahagia? kenapa semesta begitu kejam untuk mempermainkan nya? apa slahnya, dia ingin bercerita pada seseorang untuk mengurangi beban pikirannya namun ada siapa?
"Capek banget, Tuhan kapan luka hati ini sembuh? kenapa harus aku yang selalu tersakiti tuhan? disini bukan aku pemeran antagonis nya, aku lelah tuhan jemput aku."lirihnya mengusap wajahnya yang basah karna air mata.
sudah begitu jauh dia berjalan, hinggs ia memutuskan untuk beristirahat di bawah sebuah pohon yang ada di pinggr danau, icha menatap nanar danau itu, berbagai pikiran aneh telah masuk ke dalam otaknya.
'Bunda icha mau nyusul bunda,tapi nanti sekarang icha mau buktiin dulu ke ayah kalo icha benar benra menyayangi ayah dan icha baal buktiin ke abang kalo icha adalah gadis yang kuat, bunda tungguin icha ya di sana.' batinnya
Dari jauh samar-samar terdengar suara tawa, sepertinya suara itu sangat familiar di telinga icha, karna penasaran siapayang punya suara itu akhirnya icha masuk ke sebuah tama yang berada tak jauh dari danau itu,dan terlihat lah seorang gadis yang terlihat bahagia bersama seorang laki-laki sedang bercanda ria, namun hal itu justru menyakiti hatinya karna melihat kekasihnya sedang tertawa bersama wanita lain dan bukan dirinya.
Icha nenatap kosong dua sejoli yang ada di depannya, mereka berdua begitu bahagia hingga tak menyadari bahwa ada hati yang terluka melihat itu, dunia memang kejam mempermainkan hati yang lema untuk membahagiakan mereka yang tidak tau arti luka.
"Udahlah, cinta ga bisa lo paksain emang lo kuat buat terus tersakiti?" suara laki-laki dari arah belakang mengejutka icha.
icha engernyitkan dahinya bingung, siapa laki-laki itu? dia merasa tidak kenal bahkan tidak pernah bertemu dengan laki-laki yang berada di hadapannya sekarang ini.
"eh, iya kenalin nama gue Andra" seolah mengerti dengan kebingungan icha, laki-laki yang bername tag andra itu memperkenalkan namanya dan memperkenal kan nama nya.
"O-oh, aku icha"balasnya dengan tersenyum ke arah andra
andra berdecak kesal dia tau gadis di hadapannya ini sedang tidak baik-baik saja tapi mengapa dia sok kuat dengan tersenyum manis seperti itu.
"Gue tau lo ga sekuat itu, jadi ga usah sok kuat kayak gitu, nangis aja kalo emang lo ngerasa sakit jangan di tahan kasian batin lo yang tertekan,coba lepasin pela-pelan,buat bahagia lo sendiri buktiin ke mereka yang nyakitin lo kalo lo itu bisa bahagia tanpa merekan." jelas andra penjang.
icha mengerjapkan matanya lucu, dia masih berusahan mencerna ucapan laki-laki di depannya ini, apa ini? dia baru kenal dengan laki-laki ini, tapi seolah-olah cowok di depannya ini sudah mengenalnya lama.
"m-mungkin kamu bener, tapi kayanya aku belom siap"
"cepat atau lambat lo harus relain dia, jangan ngemis lo cantik, kalo dia benar-benar sayang dia ga bakalan nyakitin lo kaya gini,lepasin dan relain dia bahagia."ucap andra tersenyum ramah ke arah icha,"gue siap jadi sandaran dan sahabat lo, gue bakalan ada buat lo kapan pun lo butuh bantuan gue"
Belum sempat icha membalas kata kata andra tadi, tanp sengaja indra pendengarannya menangkap suara bahwa bian sedang menyatakan perasaanya pada alexa.
"Trus icha gimna bi?"
"aku bakalan telpon dia trus aku put--" belumsempat bian menghabiskan kata-katanya, sudah langsung di potong oleh icha.
"Ga perlu di telpon kak, aku udah denger semua nya" icha tersenyum miris, kenapa dia harus jatuh cinta pada laki-laki br*ngs*k seperti bian.
"bagus lah" sinis bian.
icha tertawa hambar, luka yang kemarin belum juga sembuh kenapa harus ada luka baru lagi? "Selamat kak, kakak udah sering ngebuat luka di hati aku, dan luka yang kemarin kakak kasih belum juga sembuh tapi kakak udah ngebuat luka baru lagi, selamat kak..dan sesuai kemauan kakak KITA PUTUS, DAN SEMOGA BAHAGIA" lirih nya dengan menekan kata kata terakhirnya.
icha berjalan gontai ke arah alexa yang menatapnya sinis, dia berjalan dengan berlinang air mata ke arah alexa, "Selamat ya, kamu udah rebut semua nya, kamu berhasil ngebuat bang ryan semakin benci sama aku, kamu berhasil ambil perhatin papa aku, kamu berhasil nipu aku dan... kamu udah ngebuat aku jatuh sejatuh jatuhnya, makasih" lirihnya dan berlari pergi dari sana.
Andra tersenyum miris ke arah bian"lo berhasil ngebuang berlian demi SAM-PAH" sinis andra menekankan kata sampah.

KAMU SEDANG MEMBACA
happy with pain
Randommeceritakan tentang soarang gadis yang berjuang sendirian melawan penyakitnya.