Suasana kafe masih sepi sore itu dan Jisung memanfaatkannya untuk sedikit bermain ponsel. Sebab Manager melarang para karyawan memegang ponsel selama bekerja, apalagi jika kafe sedang ramai pengunjung.
Jisung membuka aplikasi chatting, mengusap lamannya ke atas dan bawah dengan bosan. Ia lantas berpindah ke bagan update status yang memperlihatkan teman-teman dari buku kontaknya membagi berbagai momen yang sedang mereka alami. Ada nama Renjun di daftar panjang itu, dengan beberapa foto yang baru saja ia unggah.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Cih!" Jisung berdecak keras melihat foto pertama. "Pencitraan!" cibirnya sambil mengusap ke status Renjun berikutnya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Caption-nya menggiring opini euy!" pemuda tinggi lagi-lagi berkomentar. "Pasti dia pengen ditanya 'Jalan sama siapa? Pacar ya?' gara-gara caption ini."
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Apa sih? Sok estetik, sok sultan--eh, dia emang sultan sih." Jisung ribut sendiri melihat foto-foto Renjun. "Dia ajak Jungwoo jangan-jangan cuma mau dijadiin babu foto doang. Kasian temen gue meski gue gak peduli."
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
