Jungwoo terbangun keesokan paginya dengan rasa terkejut bukan kepalang menemukan badannya telanjang cuma memakai kolor. Cukup lama pemuda itu kemudian ingat jika semalam ia pulang dari muncak dalam keadaan sangat letih dan langsung tepar begitu saja tanpa sempat mandi ataupun ganti baju piyama.
Jungwoo mengesah, digaruknya kepala membuat rambut semakin kusut baru kemudian dengan malas ia melangkah turun dari tempat tidur. Sambil berjalan ke kamar mandi, pemuda tersebut memunguti pakaian yang semalam ia lepas sembarangan di lantai.
Tak lupa Jungwoo meraih tas yang juga tergeletak nestapa di beranda dekat sepatu. Ia mengaduk isinya untuk mengambil ponsel yang ternyata telah padam kehabisan daya baterei.
Jungwoo membawa ponsel ke meja untuk di-charging sementara ia melanjutkan pergi ke kamar mandi guna keramas dan membersihkan diri.
.
Hal pertama yang diperiksa Jungwoo saat menyalakan ponsel adalah daftar pesan yang baru saja masuk. Paling atas ada nama Renjun nangkring, disusul kontak Jisung di bawahnya, dan ada satu pesan dari nomor tak tersimpan yang segera diabaikan Jungwoo karena sudah terlalu sering ia mendapat chat dari orang asing yang rata-rata alasannya ingin kenalan atau pedekate. Jungwoo memang selalu enggan merespon orang-orang yang tidak jelas begitu.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Jungwoo membalas pesan Renjun dengan singkat, padat, dan jelas.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Namun saat membaca pesan dari Jisung, sontak kedua alis Jungwoo mengerut disusul jarinya mengetuk laman chatting kembali ke daftar utama dan ganti membuka pesan dari nomor tak tersimpan. Kernyitan di kening pemuda berwajah manis langsung berganti menjadi sesungging senyuman di bibir plump-nya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
