╔═══❖•ೋ° - °ೋ•❖═══╗
𝓗𝓪𝓹𝓹𝔂 𝓡𝓮𝓪𝓭𝓲𝓷𝓰 𝓐𝓵𝓵
╚═══❖•ೋ° - °ೋ•❖═══╝"Zaki." Gumam Renza tersenyum miring.
"Seterobsesi ini lo sama Zara?" Tanya Daren.
Zaki tertawa remeh, "Bahkan suka sama Zara termasuk rencana gue." Ucapnya.
Semuanya menyerngit namun Zara berdiri mendekat, "Karena lo nggak terima pacar lo mati di bantai Alaska, iya kan?" Sambar Zara membuat Zaki emosi.
"Pacar? Siapa?" Tanya Nathan bingung.
"Ketua Algara." Jawab Zara santai.
Seketika semuanya syok, "Jadi, lo Gay?" Tanya Karel menahan tawa.
Brak!
Meja itu retak terbelah dua akibat pukulan dari Zaki, "Kenapa? Lo semua nggak suka?"
"Nggak nyangka gue, cowok tangguh kayak lo ternyata hobi batang." Bisik Devan tersenyum miring.
"Lo semua nggak tau apa yang gue rasain!" Teriak Zaki kesetanan.
Zara mengusap bahu laki-laki itu, "Gue tau, Kak. Tapi nggak seharusnya lo lampiasin ini ke kita. Gue tau kalo Leon mati di tangan Alaska, tapi itu sudah takdir dia."
"Nggak! Lo semua sudah rebut Leon dari gue!"
"Coba deh normal, lo liat kalo Kak Kara suka sama lo sampe rela berikan tubuhnya, move kn dari Leon dan terima hukum alam." Lanjut Zara dengan nafas menggebu-gebu karena emosi.
Tanpa di duga ternyata ia mengarahkan pistol kepada Zara, Alicia yang melihat itu dengan cepat mendorong dan memeluk Zara.
Dor!
"Devan!" Pekik Alicia kaget.
Bukan Alicia yang kena namun Devan, karena laki-laki itu berusaha melindunginya.
Devan tersenyum tipis pada Alicia, "Kayaknya Abang lo kangen banget sama gue. Udah waktunya gue ketemu Abang lo, Cia." Lirih laki-laki itu menahan sakit.
Melihat itu, emosi Alicia memuncak lalu mengambil belati dan menusuk-nusuk pada tubuh Zaki.
"Kakak!" Pekik seorang perempuan yang baru saja datang. Dia Audrey.
Gadis itu dengan cepat melayangkan sebuah Vas bunga kearah Alicia namun di tepis oleh Thea.
"Lo udah sekarat masih juga sok jadi pahlawan!" Omel Thea mendorong Audrey lalu membanting Vas bunga itu tepat di kepala Audrey.
"Hey, udah." Renza menggengam tangan mungil Thea saat ingin kembali menyakiti Audrey.
"Kenapa? Dia udah buat kita semua hancur di sini! Walau dia sahabat gue, gue tetap benci sama dia." Thea terlihat sangat emosi.
Tanpa aba-aba Renza memeluk gadis itu seraya menenangkannya, "Biarin dia nerima hukumannya sendiri nanti." Gumam Renza mengelus puncak kepala Thea.
Merasakan itu Thea menjadi tenang, reflek ia membalas pelukan Renza yang hangat.
"Farhan!" Zara memeluk tubuh Farhan yang sudah tak berdaya, "Han, kuat ya? Aku mohon."
"Biarin gue istirahat, Zar. Maafin gue selalu sakitin lo." Lirih Farhan tersenyum tipis.
"Nggak! Aku minta maaf karena aku kamu jadi gini, Farhan! Aku masih butuh kamu."
"Bantu gue, Zar. Gue nggak pergi jauh kok, gue selalu ada dalam jiwa lo." Bisik Laki-laki itu.

KAMU SEDANG MEMBACA
FARHAN [End]
Ficção Adolescente[Part masih lengkap✅] [ALASKA UNIVERSE 1] "Lo milik gue, ga ada yang boleh miliki lo selain gue. Siapapun yang berani nyakiti lo, akan gue pastikan hidupnya ga akan tenang, sekalipun itu gue." -Alfarel Farhan Araksa. "Berjuang tak harus maju, ingat...