Lima

3 1 0
                                    

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ









Beberapa hari kemudian

Yhara mulai gelisah sendiri, padahal bukan dia yang tunangan tapi dia yang gelisah. Yhara slalu kabur di saat keluarga lagi kumpul ataupun diskusi masalah tunangan Alika, sampai Yhara berpikir kabur dari rumah saja.

"Jujur aku males banget buat hadir di acara itu, pasti banyak banget yang nanya" ke aku ya masak sih aku bilang belum ada calon, tapi juga gengsih dong kalau sama Alika, aahhh gimana dong kabur aja gapapa kali ya tapi kemana aku gak berani" kata Yhara dalam hati.

Tiba tiba

" Hayo lo ngapain ngelamun sendiri" suara Tina yang menganggu acara melamun Yhara.

"Ckk, kagetin aja sih mbak Tin" kesel Yhara.

"Ya lo ngapain ngelamun sih, ntar kesambet baru tau rasa loo" sewot Tina.

"Dih amit amit ya mbak, jangan sampai lah" jawab Yhara sambil mukul meja.

"Makannya jangan ngelamun" balas Tina.

"Ckk, iya ya" ujar Yhara.

"Knpa kamu crita lah?" tanya Tina.

"Mbak kalau gue kabur dari rumah gimana ya?" tanya balik Yhara.

"Hee lo jangan ngadi ngadi dong" teriak Tina sambil mukul lengan Yhara.

"Jangan berisik ngapa sih lo berdua" sewot Ziah.

"Nih mbak Tina, bukan gue. Gue cuma bilang kalau gue kabur dari rumah gimana ya? eh malah teriak gak jelas" jelas Yhara.

"Lo juga Ra ngapain main kabur dari rumah sih" sewot Ziah.

"Siapa yang kabur sih mbak, gue cuma nanya" balas Yhara.

"Ya lo bener cuma nanya, tapi pertanyaan lo itu loh" jawab Tina.

Setelah Yhara menjelaskan maksud ide kaburnya dari rumah karena menghindari pertanyaan keramat dan perbandingan dari keluarga nanti. Yhara yang slalu takut dengan imajinasinya sendiri buat dia ingin kabur.

"Kalau gitu sama aja lo ngehindar Ra, nanti malah keluarga lo mikirnya yang enggak enggak tentang lo" ujar Ziah.

"Iya bener kata Ziah Ra, jangan deh daripada dapat masalah" ungkas Tina.

"Tapi mbak gue tuh muak ngeliatnya, pasti mereka olok olok gue dan gue gak mau gitu kesannya gue kalah sama Alika" balas Yhara.

"Kalau lo gitu, lo yang iri sama Alika karena Alika mau tunangan sedangkan lo calon aja belum punya" tegas Tina.

"Iyalah gue iri.... ups" Yhara keceplosan langsung tutup mulut.

"Yakan ini nih mulai tadi gue denger crita lo, gue udah nebak kalau lo itu iri ma Alika. Jangankan lo gue juga iri Ra kalau ada yang nikah, di banding lo tuaan gue kan apalagi gue pasti pertanyaan itu sudah jadi makanan gue" jelas Tina.

"Iya sih mbak lo bener, trus gue harus gimana dong gue gak mau hadir" jawab Yhara lesu.

"Jangan gitu lo harus hadir Ra, nanti tanggapan keluarga lo jelek lo kan udah mulai dari kecil berdua trus sama Alika masak di hari bahagianya lo gak hadir, pasti dia juga ngerasa kalau lo ngejauhin dia" ucap Ziah.

"Lo bener mbak, maaf ya mbak" Yhara mulai memikirkan nasehat dari Tina dan Ziah, mulai mempengaruhinya.

***

Hari H tunangan Alika.

Walaupun udah Hari H namun Yhara masih masuk kerja karena acaranya sore, padahal bundanya sudah menyuruhnya libur saja tapi Yhara menjawab berbagai jawaban bohong agar tetap masuk kerja. Yhara nanti tetap hadir di acara itu tapi Yhara sudah menyusun strategi agar dia telat datangnya.

Yhara (on going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang