34 : dokumentasi membekas

3.5K 512 73
                                    

"Buatlah foto, dokumentasi sebanyak mungkin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Buatlah foto, dokumentasi sebanyak mungkin. Karena kita tidak akan bisa mengulang hari itu dengan suasana yang sama."

――― d a i l y n i - k i ―――






Ni-ki dan hyungnya lain tengah berada di depan rumah, bermain bersama. Bersamaan dengan turunnya butiran salju yang jatuh dari langit.

Ni-ki mengadah ke atas, menyatukan kedua tangannya. Menampung salju di dalamnya. Dia tersenyum, dia bungkukkan badannya untuk mengambil lebih banyak salju dan membuatnya menjadi bulat seperti bola.

Melemparnya ke arah Heeseung, mengerjai anak tertua itu. Heeseung menatap Ni-ki dengan kesal, ia mengambil salju lebih banyak lalu, dibentuk bulat dan melemparnya balik ke arah Ni-ki.

Dia tertawa puas, kepala dan wajah Ni-ki dipenuhi dengan salju. Merasa tidak terima Ni-ki kembali membalasnya, membuat mereka berakhir dengan berperang melempar bola salju ke satu sama lain.

Di sisi lain, Jungwon, dan Sunoo sibuk membuat salju berbentuk bebek menggunakan alat yang sudah ia beli. Jake, Jay, Sunghoon mereka sedang tertawa bersama sambil berbagi candaan receh.

Ni-ki sempat mengedarkan pandangannya, berterimakasih pada tuhan. Karena memberikan hari ini dengan penuh canda, tawa bahagia dari seluruh keluarganya.

Di hatinya, ia mengucapkan segala bentuk doa yang tak dapat ia sampaikan lewat mulutnya, meminta agar tuhan selalu menyertakan kebahagiaan untuk keluarganya. Bahkan, saat ia sudah tiada nanti.

"Tuhan...terimakasih karena sudah memberikan hari penuh kebahagiaan ini untuk kami. Ni-ki harap seluruh hyung Ni-ki selalu disertakan kebagiaan yang tak akan ada hentinya. Bahkan, walau saat itu akan tiba, Ni-ki akan menerimanya dengan lapang dada. Tanpa, akan mengeluh karena waktunya akan habis."

Tak dipungkiri walau hari ini Ni-ki memperlihatkan tawanya yang begitu cerah, menampilkan gigi-gigi nya yang mungil dan rapih. Dia menyimpan sendu yang tak dapat diuraikan seperti sampah plastik yang akan tetap menetap dalam jangka waktu yang lama.

"Ni-ki main sendiri dulu ya? Hyung mau liat ke yang lain dulu. Abis itu nanti hyung bakal balik lagi buat main sama Ni-ki."

Ni-ki mengiyakan perkataan Heeseung. Dia duduk diatas hamparan salju yang menutupi jalan depan rumahnya.

Bergumam pelan sambil Mengukir nama di atas salju, "Heeseung..."

"Jay..."

"Jake..."

"Sunghoon..."

"Sunoo..."

"Jungwon..."

"Ni-ki..."

daily ni-ki | enhypen [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang