Chapter 1

17.3K 747 109
                                    

"Aaahh! Ahh! Mhhh! AHHH!"

"ARGH! NIKMAT SEKALI."

Dengan nanar, Sasuke menatap diam perilaku bejat kekasih yang sangat di percayainya dan di cintainya itu tengah melakukan hal tak senonor dengan pemuda yang dirinya tidak ketahui.

Didepannya, terdapat gadis musim semi yang sudah menangis sesegukan, Sasuke menebak, nasibnya sama dengan dirinya, mungkin laki-laki yang bercinta dengan kekasihnya itu ialah kekasih gadis ini.

Yeah! Bercinta.

Dengan lembut, tangan besarnya terulur menutup mata gadis itu, cukup! Cukup dirinya saja yang menyaksikan adegan itu dan menerima sakit teramat sakit, jangan sampai gadis yang bernasib sama dengan dirinya ini hancur berkeping-keping seperti tubuhnya.

Sementara Sakura? Gadis itu tak tau siapa yang menutup matanya, tapi tidak pula menolak tindakan orang itu membantunya, sebab? Sakura memang tak mampu melihat tindakan kekasihnya yang berani bermain api di belakangnya.

Pantas saja, pemuda itu acuh tak acuh lagi padanya! Rupanya ia sudah memiliki pengganti yang lebih cantik dari dirinya. Bahkan lebih seksual dan erotis di banding dirinya yang tidak ada kesan-kesan menggodanya sama sekali.

Dengan deras, Sakura menangis kencang sampai kedua sejoli itu mengakhiri kegiatan panasnya dan baru menyadari keberadaan mereka.

Deg..

"Sakura?" Yeah, pemuda itu barulah terkejut melihat sosok gadis musim semi di ambang pintu menatapnya kecewa dengan air mata yang membasahi wajah lembutnya.

Begitupula wanita jalang yang masih mengapit penisnya itu dengan posisi doggy style, sempat terbelalak, namun detik berikutnya menjadi biasa-biasa saja.

Bahkan dengan santai mengancing seragam sekolahnya dan menaikkan roknya yang tergeletak di lantai.

Kini, Sasuke barulah jijik menatap kekasihnya, putri bangsawan yang sangat dirinya ratukan di atas segalanya adalah sosok jalang provisional.

Perempuan yang di anggapnya seorang gadis rupanya adalah wanita tak tau diri, hanya status yang mengatakan ia adalah perempuan beribawa, hanya status bangsawannyalah yang menyatakan ia sosok gadis berpendidikan!

Yang pada nyatanya!? Hah.. Sasuke tak mampu mengucapkan kata-kata menjijikan yang cocok untuknya, bungsu Uchiha itu mencoba menahan rasa membara di hatinya dengan memejamkan mata.

Tak ingin menyaksikan sosok kekasihnya yang berjalan kearahnya dengan santainya, seakan semua tidak terjadi apa-apa.

Sampai langkah kaki itu berhenti bersuara, menyakinkan Sasuke jika Hinata, Hyuga Hinata, sudah sampai didepannya.

Sasuke pun membuka mata, bukanya langsung menatap kekasih jalangnya, tatapannya malah jatuh pada sosok gadis musim semi di jauh di belakang Hinata menangis lebih deras dihadapan kekasihnya sendiri.

Gadis itu hendak di sentuh oleh kekasihnya, tapi memundurkan langkahnya, menunjukkan jika ia teramat kecewa dan jijik dengan pemuda surai putih itu.

"Sakura, maafkan aku." Ucap pemuda itu barulah menyesal.

Tapi sang gadis menggelengkan kepala, langkahnya terus mundur, setelah mengatakan sesuatu, gadis itu berbalik lalu pergi.

"Mari kita putus hiks, Toneri-kun." Itulah yang dikatakan Sakura.

Sasuke barulah mengalihkan tatapannya kepada Hinata, di mana di matanya tak ada raut rasa bersalah ataupun menyesal melakukan kebejatannya itu.

"Aku tidak akan meminta maaf Sasuke-kun."

Kini, untuk pertama kalinya Sasuke mulai jijik jika namanya di sebut oleh bibir busuk Hinata, entah mengapa segalanya sudah sangat menjijikan jika menyangkut tentang wanita ini.

Tatapan onyxnya pun semakin dingin dan hatinya sudah tertutup ketika pertama kali melihat tubuh telanjang wanita ini dengan sosok pemuda tadi.

"Dan jangan salahkan aku dengan apa yang aku lakukan di belakangmu. Kenapa? Sebab kau yang membuat semua ini terjadi Sasuke-kun, kau tak pernah ingin menyentuhku, mencium ku pun kau tidak mau, seakan kau pemuda paling suci di dunia ini. Perlu kau tau Sasuke-kun, aku tak cukup hanya dengan sebuah pelukan, menunggumu menikahiku? Kau bahkan belum punya apa-apa, prosesnya masih lama, menunggumu membangunkanku rumah, membiayai kehidupanku? Melihat kerja kerasmu saja aku belum pernah, mengabulkan semuanya membuat umurku sudah tua, ingatlah Sasuke-kun, kau tidak akan menemukan gadis perawan lagi di kota ini, tidak akan ada lagi. Jangan naif, dunia sudah modern."

Satu hal yang kini Sasuke ketahui, Hinata bukanlah gadis yang penyabar, dan yang sangat disesalkan Sasuke, ialah perjuangannya yang sia-sia.

Ia memang tak memberitahukan pada Hinata, jika ia sudah membangun rumah impian gadis itu dan kini sudah selesai, dirinya ingin menjadi rumah itu sebagai surprise untuknya, bahkan berencana menikahinya setelah mereka lulus sekolah, dan uang untuk pernikahan mereka sudah Sasuke tabung berbulan-bulan lalu dengan hasil kerja kerasnya di perusahaan ayahnya sebagai karyawan biasa.

Tanpa berkata-kata, Sasuke berbalik meninggalkan Hinata. Impian pupus, kerja kerasnya hanya anggaran sia-sia.

"Sebelum kau yang mencampakkanku, baiknya aku yang memutuskan hubungan kita, Sasuke-kun. Kita putus."

Sasuke tersenyum hambar, putus? Memang itulah yang diinginkan Sasuke. Untuk apa memperjuangkannya? Untuk apa mempertahankan, jika pada akhirnya memang sudah tak ada cinta di antara mereka.

Permainan sudah berakhir, dan katakanlah selamat tinggal pada perjuangannya yang seorang diri.

.

.

.

BRUKK!

Tepat didepan matanya, sosok gadis musim semi itu tertabrak mobil truk, tanpa sadar langkah kaki Sasuke bergerak menghampirinya, menyelamatkannya, dan segera membawanya ke rumah sakit.

Gadis itu koma selama seminggu, satupun keluarga gadis itu tak datang berkunjung, dan baru Sasuke tau, Sakura yatim piatu, gadis itu bulan lalu sudah kehilangan kedua orangtuanya, sementara kekasih gadis ini, tak ada kabar sama sekali.

Dan ketika sadar, hanya Sasuke yang mendampingi gadis itu, bahkan keluarga Uchiha datang menjenguk Sakura.

Hingga suatu peristiwa terjadi..

"Sasuke-kun? Di mana Sarada? Di mana anak kita?"

Deg..

Anak? Dan bagaimana gadis ini tau namanya!? Bahkan memanggilnya dengan sangat akrab.

Apa yang terjadi? Bukan hanya dirinya seorang yang terkejut, bahkan keluarganya pun turut terkejut.

Gadis yang Sasuke kenal hanya dengan sebatas nama itu, mengira dirinya adalah suaminya. Bagaimana cara Sasuke meresponnya? Sasuke saja baru patah hati, dan sudah ada gadis lain ingin memasuki kehidupannya?

Akankah boleh di terima?





To be continued.

Red Thread [Sasusaku 21+ - END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang